Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minuman ringan AS Coca-Cola bekerja sama dengan bank investasi Lazard untuk meninjau berbagai opsi, termasuk potensi penjualan, jaringan kopi Inggris Costa, yang diakuisisi pada tahun 2018 dengan nilai lebih dari US$5 miliar, Sky News melaporkan pada hari Sabtu (23/8).
Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut. Coca-Cola, Costa, dan Lazard tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Coca-Cola yang berkantor pusat di Atlanta telah mengadakan pembicaraan awal dengan sejumlah kecil calon penawar untuk Costa, termasuk perusahaan ekuitas swasta, Sky News melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Baca Juga: Jepang dan Korea Selatan Tegaskan Kerjasama Keamanan Sebelum Bertemu Trump
Laporan tersebut mengatakan penawaran indikatif diperkirakan akan terjadi pada awal musim gugur, sementara mencatat bahwa Coca-Cola pada akhirnya mungkin memilih untuk tidak melanjutkan penjualan.
Costa Coffee beroperasi di 50 negara, dengan lebih dari 2.700 kedai kopi di Inggris dan Irlandia dan lebih dari 1.300 gerai lainnya di seluruh dunia, menurut situs webnya.
Coca-Cola mengakuisisi jaringan tersebut lebih dari enam tahun yang lalu untuk memperkuat upayanya dalam menghadirkan minuman yang lebih sehat dan bersaing dengan Starbucks dan Nestle di pasar kopi global.
Di Amerika Serikat, perusahaan makanan sedang mencari produk pengganti yang lebih sehat sebagai respons terhadap kampanye Make America Healthy Again yang digagas Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr.
Pada bulan Juli, Presiden Donald Trump mengatakan Coca-Cola telah setuju untuk menggunakan gula tebu asli di Amerika Serikat.
Baca Juga: ICA dan Imigrasi SIngapura Sita Lebih dari 850 Vape di Perbatasan Singapura