kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Anjlok 2,4% di Pekan Ini, Pengetatan Kebijakan The Fed Jadi Biang Keladi


Sabtu, 23 April 2022 / 14:05 WIB
Harga Emas Anjlok 2,4% di Pekan Ini, Pengetatan Kebijakan The Fed Jadi Biang Keladi


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas berada di penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan Maret 2022 setelah turun 1% pada hari Jumat. Katalis datang dari tanda-tanda pengetatan kebijakan yang lebih cepat oleh Federal Reserve mengangkat imbal hasil US Treasury dan dolar Amerika Serikat (AS)

Jumat (22/4), harga emas spot ditutup melemah 1,03% ke US$ 1.931,6 per ons troi, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dalam dua minggu. Harga logam mulia ini sudah anjlok 2,36% di minggu ini.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2022 ditutup turun 0,7% ke US$ 1.934,3 per ons troi. Untuk pekan ini, harga emas berjangka sudah ambles 2,06%.

"Logam safe-haven membutuhkan percikan fundamental baru untuk meningkatkan kekhawatiran investor dan pedagang, dan itu tidak terjadi. Penurunan sideways yang telah kita lihat telah mengundang beberapa penjualan berbasis grafik," kata analis senior Kitco Jim Wycoff.

Seperti diketahui, pada Kamis (21/4), Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga setengah poin "suda ada di atas meja" ketika bank sentral Amerika Seriat (AS) bertemu pada bulan Mei.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Melemah Lebih dari 1,5%, WTI ke US$ 102,07 Per Barel

Hal tersebut menunjukkan bahwa The Fed menggunakan tindakan agresif untuk menjinakkan inflasi yang melonjak.

Nada hawkish dari The Fed membantu imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun memperpanjang kenaikan dan juga mendorong indeks dolar yang akhirnya membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Meskipun emas batangan dianggap sebagai aset safe-haven selama periode inflasi yang melonjak, kenaikan suku bunga untuk mengendalikan kenaikan harga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Terlepas dari kinerja harga yang lesu baru-baru ini, emas tetap menarik permintaan dari manajer aset yang mencari perlindungan terhadap kenaikan inflasi, pertumbuhan yang lebih rendah, ketidakpastian geopolitik, serta peningkatan volatilitas pada saham dan tidak terkecuali obligasi," kata analis Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.

Di pasar fisik batangan, dealer emas di India mengurangi diskon minggu ini karena permintaan sedikit meningkat setelah harga turun. Sedangkan, aktivitas di konsumen utama China masih diredam oleh pembatasan yang disebabkan oleh Covid-19.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×