Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas melemah karena meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan mitra dagangnya yang mengurangi daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven. Sejalan, investor menunggu data ekonomi AS untuk menilai jalur kebijakan Federal Reserve.
Selasa (29/4) pukul 10.00 WIB, harga emas spot turun 0,4% ke level US$ 3.329,12 per ons troi. Sementara, harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi US$ 3.342,40 per ons troi.
"Lingkungan risiko jelas membaik baru-baru ini, dengan pelaku pasar didukung oleh optimisme bahwa ketegangan perdagangan terburuk mungkin sudah berlalu di tengah retorika yang menggembirakan seputar kesepakatan perdagangan," kata ahli strategi pasar IG Yeap Jun Rong.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, pada hari Senin beberapa mitra dagang utama telah membuat proposal "sangat bagus" untuk menghindari tarif AS, dengan India kemungkinan akan menjadi yang pertama menyelesaikan kesepakatan.
Langkah-langkah terbaru China untuk membebaskan barang-barang AS tertentu dari tarif pembalasannya menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan perdagangan, Bessent menambahkan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 6.000 Jadi Rp 1.966.000 Per Gram, Selasa (29/4)
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump juga akan bergerak untuk mengurangi dampak tarif otomotifnya pada hari Selasa dengan mengurangi beberapa bea yang dikenakan pada suku cadang asing di mobil yang diproduksi di dalam negeri.
Namun, risikonya tinggi bahwa ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi tahun ini, menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters, dengan banyak yang mengatakan tarif Trump telah merusak sentimen bisnis.
Emas batangan, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan politik dan keuangan, naik ke level tertinggi sepanjang masa sebesar $3.500,05/oz minggu lalu karena ketidakpastian yang meningkat.
Investor akan memantau data ekonomi minggu ini, termasuk laporan lowongan pekerjaan AS di kemudian hari, Pengeluaran Konsumsi Pribadi pada hari Rabu, dan laporan penggajian nonpertanian pada hari Jumat.
"Pendorong struktural jangka panjang untuk harga emas kemungkinan akan mempertahankan tren kenaikan yang lebih luas, didukung oleh ruang untuk diversifikasi cadangan yang berkelanjutan di antara bank sentral pasar berkembang," kata Rong.