kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.325   -6,00   -0,04%
  • IDX 6.831   -37,70   -0,55%
  • KOMPAS100 987   -8,38   -0,84%
  • LQ45 760   -4,56   -0,60%
  • ISSI 222   -1,08   -0,49%
  • IDX30 391   -3,81   -0,96%
  • IDXHIDIV20 456   -5,45   -1,18%
  • IDX80 111   -0,70   -0,63%
  • IDXV30 113   -1,19   -1,05%
  • IDXQ30 127   -1,18   -0,93%

Harga Minyak Dunia Naik Tipis Rabu (25/6) Pagi, Brent ke US$67,89 & WTI ke US$65,08


Rabu, 25 Juni 2025 / 09:25 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Tipis Rabu (25/6) Pagi, Brent ke US$67,89 & WTI ke US$65,08
ILUSTRASI. Miniatures of oil barrels and a rising stock graph are seen in this illustration taken January 15, 2024. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik tipis pada Rabu (25/6), setelah mengalami penurunan tajam dalam dua sesi perdagangan sebelumnya, seiring para investor menilai sejauh mana gencatan senjata antara Iran dan Israel dapat bertahan.

Melansir Reuters, minyak mentah Brent naik 75 sen atau 1,1% menjadi US$67,89 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 71 sen atau 1,1% menjadi US$65,08 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Rebound Rabu (25/6) Pagi, Investor Cermati Gencatan Senjata Israel-Iran

Pada Selasa (24/6), Brent ditutup di level terendah sejak 10 Juni dan WTI sejak 5 Juni sebelum Israel meluncurkan serangan mendadak terhadap fasilitas militer dan nuklir utama Iran pada 13 Juni.

Sebelumnya, harga minyak sempat melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu.

Namun, menurut penilaian awal intelijen AS, serangan udara itu tidak sepenuhnya menghancurkan kemampuan nuklir Iran dan hanya memundurkan program tersebut beberapa bulan.

Gencatan senjata yang rapuh, yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, kini tengah berlaku antara Iran dan Israel.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok 5% Selasa (24/6), Seiring Gencatan Senjata Israel-Iran

Kedua negara telah mengisyaratkan bahwa perang udara di antara mereka telah berhenti—setidaknya untuk sementara waktu—setelah Trump secara terbuka mengecam mereka karena melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Setelah 12 hari perang yang melibatkan AS melalui serangan ke fasilitas pengayaan uranium Iran pemerintah sipil di kedua negara mulai mencabut pembatasan, dan masing-masing pihak mengklaim kemenangan.

Keterlibatan langsung AS dalam konflik tersebut sempat memicu kekhawatiran investor atas potensi gangguan pasokan dari Selat Hormuz, jalur laut sempit antara Iran dan Oman, yang menjadi jalur transit sekitar 18 hingga 19 juta barel minyak dan bahan bakar per hari, atau hampir seperlima dari konsumsi global.

Kini, pasar menanti data resmi dari pemerintah AS terkait persediaan minyak mentah dan bahan bakar domestik yang dijadwalkan rilis hari Rabu waktu setempat.

Menurut sumber pasar yang mengutip data dari American Petroleum Institute (API) pada Selasa, cadangan minyak mentah AS tercatat turun sebesar 4,23 juta barel dalam sepekan yang berakhir 20 Juni.

Selanjutnya: Kembali Absen Membagikan Dividen, CMNP Fokus Menuntaskan Proyek

Menarik Dibaca: Bank DBS Indonesia Luncurkan Blended Finance, Pendanaan Tanpa Jaminan Untuk UKM




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×