kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.880   67,00   0,42%
  • IDX 7.129   -32,07   -0,45%
  • KOMPAS100 1.093   -1,25   -0,11%
  • LQ45 868   -3,61   -0,41%
  • ISSI 216   -0,02   -0,01%
  • IDX30 444   -2,48   -0,56%
  • IDXHIDIV20 536   -3,77   -0,70%
  • IDX80 125   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 134   -2,04   -1,50%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harga Minyak Kembali Ditutup Melemah Terseret Perundingan Gencatan Senjata di Gaza


Rabu, 10 April 2024 / 06:14 WIB
Harga Minyak Kembali Ditutup Melemah Terseret Perundingan Gencatan Senjata di Gaza
ILUSTRASI. harga minyak mentah kompak melemah dalam dua hari berturut-turut


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak ditutup melemah, seiring berlanjutnya perundingan gencatan senjata di Gaza. Namun pelemahan cenderung terbatas karena mediator Mesir dan Qatar menghadapi perlawanan dalam upaya mereka untuk mencapai kesepakatan menemukan jalan keluar dari perang.

Selasa (9/4), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2024 ditutup melemah 96 sen atau 1,1% ke US$ 89,42 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2023 ditutup turun US$ 1,20 atau 1,4% ke US$ 85,23 per barel.

Pada hari Senin (8/4), Brent membukukan pelemahan pertamanya dalam lima sesi dan WTI mencatat penurunan pertama dalam tujuh sesi ketika putaran baru diskusi gencatan senjata Israel-Hamas di Kairo meningkatkan harapan akan adanya terobosan.

Pembicaraan di Kairo, yang juga dihadiri oleh direktur Badan Intelijen Pusat AS, William Burns, sejauh ini gagal mencapai terobosan.

Baca Juga: Stabil, Harga Minyak Brent Berada di Atas US$ 90 Per Barel

Hamas mengatakan, proposal Israel mengenai gencatan senjata tidak memenuhi tuntutan faksi militan Palestina. Namun Hamas akan mempelajari tawaran tersebut lebih lanjut dan menyampaikan tanggapannya kepada mediator.

“Jika konflik tidak diakhiri, ada risiko tinggi bahwa negara-negara lain, khususnya Iran, produsen terbesar ketiga OPEC, dapat terlibat dalam perang,” kata Fiona Cincotta, analis pasar keuangan senior di City Index.

Komandan angkatan laut Garda Revolusi di Iran mengatakan, pihaknya dapat menutup Selat Hormuz jika dianggap perlu. Sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati selat ini setiap hari.

Di sisi lain, Turki mengumumkan akan membatasi ekspor berbagai produk, termasuk bahan bakar jet, ke Israel hingga ada gencatan senjata. Israel mengatakan akan merespons dengan pembatasannya sendiri.

Menambah kekhawatiran pasar yang ketat, perusahaan minyak negara Meksiko, Pemex, mengatakan akan mengurangi ekspor minyak mentah sebesar 330.000 barel per hari (bpd) pada bulan Mei 2024.

Hal ini dilakukan agar Pemex bisa memasok lebih banyak ke kilang dalam negeri dan mengurangi ekspor ke pembeli di AS, Eropa dan Asia. Pemex telah memangkas ekspor bulan April sebesar 436.000 barel per hari.

Membatasi penurunan harga minyak, fundamental keseluruhan dari pengetatan pasokan tetap tidak berubah, kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial, mengutip pengurangan pasokan OPEC, pengurangan ekspor bahan bakar oleh Rusia dan ketidakstabilan geopolitik.

Produksi minyak mentah AS diperkirakan meningkat sebesar 280.000 barel per hari menjadi 13,21 juta barel per hari pada tahun 2024, dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 260.000 barel per hari, menurut Energy Information Administration (EIA).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Selasa (9/4) Siang, Brent ke US$90,52 dan WTI ke US$86,53

EIA memperkirakan harga minyak mentah Brent rata-rata US$ 88,55 per barel pada tahun 2024, dibandingkan perkiraan sebelumnya yang hanya US$ 87 per barel.

CEO Vitol Russell Hardy mengatakan pada konferensi di Swiss bahwa dia memperkirakan harga minyak akan diperdagangkan pada kisaran US$ 80 per barel - US$ 100 per barel dan memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak sebesar 1,9 juta barel per hari pada tahun 2024.

Persediaan minyak mentah AS naik pekan lalu sebesar 3,034 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Analis memperkirakan stok akan meningkat sekitar 2,4 juta barel. Data resmi inventaris pemerintah AS akan dirilis pada Rabu pagi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×