CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Harga Minyak Menguat di Pagi Ini, Masalah Geopolitik & Permintaan Buat Investor Ragu


Rabu, 28 Agustus 2024 / 09:34 WIB
Harga Minyak Menguat di Pagi Ini, Masalah Geopolitik & Permintaan Buat Investor Ragu
ILUSTRASI. harga minyak mentah kembali menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak naik setelah penurunan tajam pada sesi sebelumnya mengakhiri kenaikan tiga hari berturut-turut. Investor bimbang antara kekhawatiran tentang potensi pengurangan pasokan dari Libya dan Timur Tengah serta kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar global.

Rabu (28/8) pukul 09.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2024 naik 25 sen atau 0,31% ke US$ 79,80 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober 2024 naik 17 sen atau 0,23% ke US$ 75,70 per barel.

Harga kembali naik dari penurunan lebih dari 2% pada hari Selasa (27/8), yang mengakhiri kenaikan tiga hari berturut-turut lebih dari 7%, karena kekhawatiran tentang margin laba kilang yang rendah membebani ekspektasi permintaan bahan bakar di tengah data yang menunjukkan pertumbuhan konsumsi global lebih rendah dari perkiraan tahun ini.

Pasar juga didukung oleh data industri yang dirilis pada Selasa malam yang menunjukkan persediaan minyak dan bahan bakar Amerika Serikat (AS) turun minggu lalu.

Namun, risiko terbesar tetap berupa potensi hilangnya pasokan di Libya, di mana sekitar 1,2 juta barel produksi per hari mungkin ditutup di tengah pertikaian politik antara faksi-faksi pemerintah yang bersaing, dan eskalasi konflik Israel-Gaza yang melibatkan militan di Lebanon dan pasukan dari Iran, produsen utama Timur Tengah.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Anjlok 2%, Tertekan Kekhawatiran Ekonomi di AS dan China

"Risiko geopolitik terus membayangi pasar," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Beberapa ladang minyak di seluruh Libya telah menghentikan produksi karena penutupan meluas, kata para insinyur pada Selasa, di tengah pertikaian mengenai kendali bank sentral dan pendapatan minyak.

Masih belum ada konfirmasi mengenai penutupan apa pun dari pemerintah yang berpusat di Tripoli, atau dari National Oil Corp (NOC), yang bertanggung jawab atas sumber daya minyak.

Namun, para insinyur di ladang minyak Amal dan Nafoora di tenggara mengatakan kepada Reuters bahwa produksi telah dihentikan, sementara para insinyur di Abu Attifel, juga di timur, mengatakan produksi berkurang.

Pertempuran terus berlanjut di Jalur Gaza antara Israel dan militan Hamas, yang menyebabkan warga Palestina mengungsi sementara hanya ada sedikit tanda-tanda terobosan konkret dalam perundingan gencatan senjata di Kairo.

Kurangnya kemajuan dalam perundingan terjadi pada saat yang sama ketika Israel dan kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah, saling tembak di sepanjang perbatasan Lebanon selama akhir pekan.

Baca Juga: Menteri ESDM Optimistis Target Gas Bumi di RAPBN 2025 Bisa Tercapai

Persediaan minyak mentah turun 3,407 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 Agustus minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka-angka American Petroleum Institute pada hari Selasa. Persediaan bensin turun 1,863 juta barel, dan sulingan turun 1,405 juta barel.

Kemudian pada hari Rabu, data penyimpanan minyak mingguan AS akan dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada pukul 10:30 pagi EDT.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×