kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

Harga Minyak Naik 2% Imbas Persediaan AS Turun, Fokus Tertuju pada Perdamaian Ukraina


Kamis, 21 Agustus 2025 / 05:15 WIB
Harga Minyak Naik 2% Imbas Persediaan AS Turun, Fokus Tertuju pada Perdamaian Ukraina
ILUSTRASI. Harga minyak naik sekitar 2% pada Rabu (20/8/2025) karena penurunan mingguan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak naik sekitar 2% pada Rabu (20/8/2025) karena penurunan mingguan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. 

Selain itu, kini investor menunggu langkah selanjutnya dalam perundingan untuk mengakhiri perang Ukraina, dengan sanksi terhadap minyak mentah Rusia masih berlaku untuk saat ini.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka naik US$ 1,05, atau 1,6%, menjadi US$ 66,84 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 86 sen, atau 1,4%, menjadi US$ 63,21.

Baca Juga: Harga Minyak Stabil Rabu (20/8) Pagi, Investor Menimbang Prospek Gencatan Senjata

Badan Informasi Energi AS (EIA) menyatakan perusahaan-perusahaan energi menarik 6,0 juta barel minyak mentah dari persediaan mereka selama pekan yang berakhir 15 Agustus.

Penarikan ini lebih besar daripada perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 1,8 juta barel dan penurunan 2,4 juta barel yang dikutip oleh sumber pasar dari kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API) dalam datanya pada hari Selasa.

"Kami mengalami penurunan minyak mentah yang cukup besar. Kami melihat peningkatan ekspor ... Hal itu dan permintaan kilang yang kuat benar-benar menjadikan laporan ini bullish," kata John Kilduff, mitra di Again Capital.

Pada hari Selasa, harga minyak mentah turun lebih dari 1% - dengan WTI ditutup pada level terendah sejak 30 Mei - di tengah optimisme bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina tampak semakin dekat.

"Sebagian besar pergerakan harga yang fluktuatif didorong oleh pembaruan harian negosiasi Ukraina/Rusia yang berubah-ubah dari pesimis menjadi optimis terkait dampaknya terhadap neraca minyak di masa mendatang," ujar analis di perusahaan penasihat energi Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.

Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak ingin mencapai kesepakatan.

Rusia adalah produsen minyak mentah terbesar kedua pada tahun 2024 setelah AS, sehingga perjanjian apa pun yang dapat meringankan sanksi terhadap Moskow akan meningkatkan jumlah minyak Rusia yang tersedia untuk diekspor ke pasar global.

Baca Juga: Harga Minyak Masih Dibayangi Gejolak Geopolitik

Pada hari Selasa, Trump mengatakan ia telah mengesampingkan kemungkinan menempatkan pasukan AS di Ukraina, tetapi mengatakan AS mungkin akan memberikan dukungan udara sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia di negara itu.

Pada hari Rabu, Rusia mengatakan upaya untuk menyelesaikan masalah keamanan terkait Ukraina tanpa partisipasi Moskow adalah jalan yang sia-sia, yang memberikan peringatan kepada Barat di tengah upaya mereka untuk mendapatkan jaminan perlindungan bagi Kyiv di masa depan.

Rusia mengatakan pihaknya berharap dapat terus memasok minyak ke India meskipun ada peringatan dari AS, ungkap pejabat kedutaan Rusia di New Delhi pada hari Rabu.

Ia menambahkan bahwa Moskow berharap perundingan trilateral akan segera berlangsung dengan India dan Tiongkok.

Trump telah mengumumkan tarif tambahan sebesar 25% untuk barang-barang India yang diekspor ke AS mulai 27 Agustus, sebagai hukuman karena membeli minyak Rusia.

Perusahaan penyulingan minyak milik negara India, Indian Oil dan Bharat Petroleum, telah membeli minyak Rusia untuk pengiriman bulan September dan Oktober, melanjutkan pembelian setelah diskon diperluas, ungkap dua pejabat perusahaan yang mengetahui masalah tersebut pada hari Rabu.

Pasukan Rusia telah maju di wilayah timur Dnipropetrovsk Ukraina, merebut desa Novoheorhiivka di dekat wilayah Donetsk, ungkap Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu.

"Kemungkinan penyelesaian konflik dengan Rusia dengan cepat kini tampaknya kecil," ujar Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di ANZ, dalam sebuah catatan.

Selanjutnya: Saham Perbankan Kompak Menguat Usai BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Cek Rekomendasinya

Menarik Dibaca: 5 Risiko Investasi yang Sering Terjadi & Cara Cerdas Mengelolanya


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×