kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Harga Minyak Naik Tipis Menjelang Perundingan AS-Rusia


Senin, 11 Agustus 2025 / 21:31 WIB
Harga Minyak Naik Tipis Menjelang Perundingan AS-Rusia
ILUSTRASI. Harga minyak sedikit menguat pada Senin (11/8/2025), karena investor menantikan perundingan pekan ini antara AS dan Rusia mengenai perang Ukraina.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak sedikit menguat pada Senin (11/8/2025), setelah turun lebih dari 4% pekan lalu, karena investor menantikan perundingan pekan ini antara AS dan Rusia mengenai perang di Ukraina.

Mengutip Reuters, Senin (11/8/2025), harga minyak mentah Brent berjangka naik 37 sen, atau 0,6%, menjadi US$ 66,96 per barel pada pukul 13.18 GMT. 

Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 38 sen, juga 0,6%, menjadi US$ 64,26.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina.

Baca Juga: Spekulasi Rusia-Ukraina Akan Berdamai, Harga Minyak Mentah Turun

Perundingan ini menyusul meningkatnya tekanan AS terhadap Rusia, yang meningkatkan kemungkinan sanksi terhadap Moskow akan diperketat jika kesepakatan damai tidak tercapai.

Trump menetapkan batas waktu Jumat lalu bagi Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022, untuk menyetujui perdamaian atau para pembeli minyaknya akan menghadapi sanksi sekunder. 
Pada saat yang sama, Washington mendesak India untuk mengurangi pembelian minyak Rusia.

Harga minyak turun dalam beberapa hari terakhir karena pelaku pasar mengurangi perkiraan gangguan pasokan, kemungkinan karena AS hanya mengenakan tarif tambahan kepada India, bukan semua pembeli minyak Rusia, kata analis UBS Giovanni Staunovo.

UBS telah menurunkan proyeksi harga minyak mentah Brent akhir tahun menjadi US$ 62 per barel dari US$ 68, dengan alasan pasokan yang lebih tinggi dari Amerika Selatan dan produksi yang tangguh dari negara-negara yang terkena sanksi.

Baca Juga: Harga Minyak Turun, Pasar Pantau Perundingan AS–Rusia soal Ukraina

UBS menambahkan bahwa permintaan India akhir-akhir ini tidak memenuhi ekspektasi dan pihaknya memperkirakan OPEC+ akan menghentikan peningkatan produksinya kecuali jika terjadi gangguan pasokan yang lebih besar dan tak terduga.

Sebuah konsorsium yang dipimpin Exxon Mobil memulai produksi minyak mentah empat bulan lebih awal dari perkiraan di kapal produksi, penyimpanan, dan bongkar muat terapung keempat di Guyana, ungkap Exxon pada hari Jumat.

Tarif impor yang lebih tinggi yang diberlakukan Trump terhadap puluhan negara, yang mulai berlaku pada hari Kamis, diperkirakan akan membebani aktivitas ekonomi karena memaksa perubahan pada rantai pasokan dan memicu inflasi yang lebih tinggi.

Terpisah, data dari Biro Statistik Nasional pada hari Sabtu menunjukkan harga produsen China turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Juli.


Tag


TERBARU

[X]
×