Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga tembaga di London Metal Exchange (LME) melemah pada perdagangan awal sesi Asia, Rabu (11/9/2025).
Pelemahan ini dipicu oleh potensi permintaan yang lesu meski memasuki musim puncak konsumsi.
Namun, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) menahan penurunan harga lebih dalam.
Baca Juga: Ekspor Konsentrat Tembaga Masuki Masa Tenggat, Freeport Tunggu Hasil Evaluasi ESDM
Melansir Reuters, kontrak tiga bulan tembaga di LME turun 0,25% menjadi US$ 9.988 per ton pada pukul 02.23 GMT.
Sebaliknya, kontrak tembaga paling aktif di Shanghai Futures Exchange (SHFE) justru naik 0,49% menjadi 80.070 yuan atau setara US$ 11.241,68 per ton.
Galaxy Futures menyebut, margin terminal yang melemah menjelang musim puncak konsumsi dapat mengindikasikan tren yang lesu tahun ini.
Dari sisi makroekonomi, data inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat yang lebih jinak dari perkiraan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan.
Baca Juga: Produsen Tembaga Mewaspadai Penurunan Harga Komoditas
Pasar kini menanti data inflasi konsumen (CPI) AS pada Kamis untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter The Fed.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama tercatat stabil di level 97,81, setelah sebelumnya melemah akibat penurunan tak terduga pada harga produsen di AS.
Biasanya, pemangkasan suku bunga The Fed akan melemahkan dolar AS. Pelemahan ini membuat logam yang diperdagangkan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain, sehingga berpotensi mendongkrak permintaan.
Sementara itu, raksasa tambang global BHP masih fokus pada ekspansi aset tembaga internal, sehingga dinilai kecil kemungkinan ikut serta dalam rencana merger Anglo American dengan Teck Resources.
Tahun lalu, BHP mengucurkan investasi sebesar US$ 2 miliar untuk membeli saham di Lundin, Kanada, yang memberikan akses pada dua proyek tembaga di Argentina.
Perusahaan juga terus meningkatkan produksi di tambang Escondida, Chile, yang merupakan salah satu tambang tembaga terbesar di dunia.
Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke US$3.645 pada Kamis (11/9) Pagi, Tunggu Data CPI AS
Untuk logam dasar lainnya di LME, aluminium naik tipis 0,06% ke US$ 2.626,5 per ton, timbal menguat 0,1% ke US$ 1.989, dan seng bertambah 0,07% ke US$ 2.888,5. Sebaliknya, nikel turun 0,27% ke US$ 15.105 dan timah melemah 0,31% ke US$ 34.500.
Di bursa SHFE, aluminium naik 0,38% ke 20.865 yuan, timbal bertambah 0,24% ke 16.880 yuan, timah menguat 0,5% ke 270.830 yuan, seng naik 0,34% ke 22.245 yuan, sedangkan nikel turun tipis 0,05% ke 120.430 yuan.