Sumber: History | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Tanggal 4 Oktober jadi tanggal yang bersejarah bagi kemajuan teknologi antariksa dunia. Tepat hari ini 63 tahun yang lalu, Uni Soviet meluncurkan satelit buatan pertama di dunia, Sputnik.
Pesawat ruang angkasa bernama Sputnik diluncurkan pada pukul 10:29 malam waktu Moskow dari pangkalan peluncuran Tyuratam di Republik Kazakhstan.
Sputnik memiliki diameter 22 inci dan berat 184 pon (83 kg) dan mampu terbang dengan kecepatan 18.000 mil per jam. Orbitnya memiliki titik terjauh dari Bumi sejauh 584 mil dan titik terdekat sejauh 143 mil.
Dengan jarak tersebut, Sputnik bisa terlihat dengan teropong sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam setiap harinya.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Mao Zedong proklamasikan berdirinya Republik Rakyat China
Sputnik mengirimkan sinyal radio kembali ke Bumi yang cukup kuat untuk ditangkap oleh operator radio amatir. Saat itu, orang-orang yang memiliki akses ke radio mendengarkan dengan kagum saat pesawat ruang angkasa Soviet yang berbunyi 'bip' melewati negaranya beberapa kali sehari.
Berdasarkan catatan dari History.com, pada Januari 1958, orbit memburuk dan Sputnik akhirnya terbakar di atmosfer.
Waktu peluncuran Sputnik ditentukan berdasarkan panduan Tahun Geofisika Internasional. Dewan Persatuan Ilmiah Internasional menyatakan bahwa waktu tersebut ideal untuk peluncuran satelit buatan untuk mempelajari Bumi dan tata surya.
Memulai perlombaan eksplorasi antariksa dengan AS
Peluncuran Sputnik selain dirayakan sebagai kemajuan baru dalam dunia teknologi, rupanya memunculkan kekhawatiran dari AS, rival Uni Soviet dalam politik internasional.
Banyak orang AS takut akan penggunaan yang lebih jahat dari roket baru dan teknologi satelit Soviet. Hal ini kemudian memicu penelitian dan pengembangan yang lebih giat pada bidang antariksa AS.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Perang Irak-Iran pecah, jadi perang terlama di era modern