Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada Jumat (11/10), Amerika Serikat dan China menyepakati perjanjian tahap pertama untuk mengakhiri perang dagang. Hal ini mendorong Presiden Donald Trump untuk menunda kenaikan tarif yang lanjutan. Akan tetapi, para pejabat yang terlibat mengatakan, perjanjian itu harus dituliskan di atas kertas dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait hal ini.
Kesepakatan parsial, yang mencakup pertanian, mata uang dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual, mewakili langkah terbesar menuju resolusi perang tarif yang sudah berlangsung selama 15 bulan antara dua ekonomi terbesar di dunia. Perang dagang antara keduanya telah menghantam pasar keuangan dan memperlambat pertumbuhan global.
Melansir Reuters, pengumuman itu tidak merinci kesepakatan secara detail. Dan Trump mengatakan, untuk membuat kesepakatan tertulis, hal itu bisa memakan waktu hingga lima minggu.
Baca Juga: Negosiasi dagang AS-China berakhir, muncul harapan ada kesepakatan terbatas
"Kami tidak akan menandatangani perjanjian kecuali kami mendapat dan dapat memberi tahu presiden bahwa ini ada di atas kertas," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin ketika kedua pihak berkumpul dengan Trump di Gedung Putih.
Dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He duduk di seberang meja di Oval Office, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa kedua pihak sudah sangat dekat untuk mengakhiri sengketa perdagangan mereka.
"Ada banyak gesekan antara Amerika Serikat dan China, dan sekarang ini adalah lovefest. Itu hal yang baik," katanya seperti yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Yakin Nego Dagang AS-China Tercipta Kesepakatan, Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Tipis
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Mnuchin mengatakan bahwa Trump telah setuju untuk tidak melanjutkan kenaikan tarif menjadi 30% dari 25% terhadap barang-barang China senilai US$ 250 miliar, yang seharusnya mulai berlaku pada hari Selasa.
Ketika ditanya tentang tarif, Trump berkata: "Saya pikir kita akan memiliki kesepakatan yang jauh melebihi tarif."
Trump sebelumnya menegaskan dia tidak akan puas dengan kesepakatan parsial untuk menyelesaikan upayanya untuk mengubah cara perdagangan, kekayaan intelektual, dan praktik kebijakan industri China, yang menurutnya berdampak pada jutaan pekerjaan di AS.
Baca Juga: Trump: Hal-hal baik sedang terjadi dalam pertemuan dagang AS-Cina
Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk menghadiri KTT Asia Pacific Economic Cooperation pada 16 November di Santiago, Chili.
Kedua belah pihak telah mengenakan bea senilai ratusan miliar dollar atas produk masing-masing selama perselisihan mereka. Akan tetapi, ada tanda-tanda positif dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, regulator sekuritas China pada hari Jumat merilis jadwal pasti untuk membatalkan batas kepemilikan asing di perusahaan berjangka, sekuritas dan reksa dana untuk pertama kalinya. Meningkatkan akses asing ke sektor ini adalah salah satu tuntutan AS pada pembicaraan perdagangan.
Baca Juga: Optimisme Negosiasi Dagang AS-China Mengantarkan Harga Emas Hari Ini Ke US$ 1.480
Beijing sebelumnya mengatakan, negaranya akan lebih membuka sektor keuangannya dengan persyaratannya sendiri dan dengan kecepatannya sendiri.
Pada hari Kamis, Departemen Pertanian AS mengkonfirmasi penjualan bersih 142.172 ton daging babi AS ke China dalam pekan yang berakhir 3 Oktober. Ini merupakan penjualan mingguan terbesar ke pasar daging babi top dunia.