CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Hidupkan ekonomi yang nyaris mati, Italia dan Amerika mulai longgarkan lockdown


Selasa, 05 Mei 2020 / 12:31 WIB
Hidupkan ekonomi yang nyaris mati, Italia dan Amerika mulai longgarkan lockdown
ILUSTRASI. A worker wearing a protective face mask is seen at work at the NTN-ICSA factory that produces metal bearings for cars, planes and buses, as Italy begins a staged end to a nationwide lockdown, following the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19), S


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Italia dan Amerika Serikat (AS) termasuk di antara banyak negara yang secara tentatif mengurangi penguncian aktivitas warga untuk menghidupkan kembali ekonomi pada awal pekan ini. 

Seperti dikutip Reuters, para pemimpin dan organisasi dunia menjanjikan US$ 8 miliar untuk mendanai vaksin dan perawatan kasus Covid-19. Banyak yang berharap secara eksplisit untuk memastikan bahwa tidak ada negara yang tertinggal, tetapi Amerika Serikat (AS) memilih untuk tidak berkontribusi.

Italia, di antara negara-negara yang paling terpukul di dunia, memungkinkan sekitar 4,5 juta orang untuk kembali bekerja setelah hampir dua bulan di rumah. Pekerjaan konstruksi dapat dilanjutkan dan kerabat dapat bersatu kembali.

“Saya bangun jam 5:30 pagi, saya sangat gembira,” kata Maria Antonietta Galluzzo, seorang nenek membawa cucunya yang berusia tiga tahun untuk berjalan-jalan di taman Villa Borghese di Roma, setelah mereka tidak bertemu selama delapan minggu.

Baca Juga: Penjualan mobil baru di Inggris pada bulan April turun ke level terendah sejak 1946

Di Amerika Serikat, yang memiliki total infeksi dan kematian tertinggi di dunia, masing-masing hampir 1,2 juta dan 68.000 kasus, sudah mulai mengurangi lebih banyak pembatasan pada bisnis di sejumlah negara bagian seperti Ohio dan negara-negara lain.

New York Times melaporkan, sebuah dokumen internal pemerintah AS memproyeksikan kenaikan tajam dalam kematian setiap hari pada 1 Juni menjadi 3.000 orang Amerika per hari pada akhir Mei, naik dari jumlah korban harian saat ini yang menurut perhitungan Reuters sekitar 2.000. 

Pada hari yang sama, sebuah model penelitian University of Washington yang sering dikutip oleh para pejabat Gedung Putih hampir menggandakan jumlah korban tewas yang diperkirakan akan menjadi lebih dari 134.000 pada 4 Agustus.

Baca Juga: Prediksi terkini: Angka kematian akibat corona di AS capai 135.000 di awal Agustus

Di New York, negara bagian AS yang paling terpukul, Gubernur Andrew Cuomo menjabarkan pembukaan kembali bisnis secara bertahap, dimulai dengan industri seperti konstruksi, dan daerah yang paling tidak terpengaruh.

Spanyol, Portugal, Belgia, Finlandia, Nigeria, India, Malaysia, Thailand, Israel dan Lebanon juga di antara negara-negara yang membuka kembali berbagai pabrik, lokasi konstruksi, taman, salon, dan perpustakaan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×