Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington pada hari Senin (4/5/2020) merilis proyeksi baru tentang angka kematian di AS akibat pandemi virus corona. Hasilnya, angka kematian di AS akibat corona bisa mencapai 135.000 hingga awal Agustus. Hal ini terutama disebabkan oleh pembukaan kembali lockdown yang kini tengah berlangsung.
Melansir Reuters, menurut IHME, perkiraan korban tewas AS hingga awal Agustus mencapai 134.475 kasus, yang merupakan kisaran tengah antara 95.092 dan 242.890. Proyeksi yang direvisi naik hampir dua kali lipat jumlah kematian yang diperkirakan di Amerika Serikat sejak prediksi terakhir dibuat pada pertengahan April.
Baca Juga: Duh, dokumen internal AS meramalkan lonjakan kematian akibat virus corona
Proyeksi baru mencerminkan peningkatan mobilitas dan pelonggaran langkah-langkah sosial yang diharapkan terjadi di 31 negara pada 11 Mei, kata IHME, yang model risetnya kerap digunakan oleh Gedung Putih. Meningkatnya kontak di antara masyarakat akan mendorong penularan virus corona.
"Model baru ini adalah dasar untuk perkiraan baru kematian AS yang serius," kata direktur IHME Christopher Murray, merujuk pada langkah-langkah pembukaan kembali lockdown.
Baca Juga: WHO mengatakan pernyataan Pompeo tentang asal virus sangat spekulatif
Perkiraan IHME meningkatkan perkiraan jumlah kematian di AS lebih dari 62.000, dengan kenaikan lebih dari 8.700 kematian di New Jersey dan lebih dari 7.800 di negara bagian New York untuk periode yang sama, naik dari perkiraan yang dirilis bulan lalu.
Murray meyakini adanya pengaruh suhu pada penularan virus yang berkembang pesat.
“Saat ini, kami percaya bahwa efek suhu pada transmisi adalah penting, namun minimal. Saat kita memasuki musim panas dan suhu naik, kita akan belajar lebih banyak dan akan merevisi proyeksi kita jika itu relevan secara statistik," jelasnya.