kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, dokumen internal AS meramalkan lonjakan kematian akibat virus corona


Selasa, 05 Mei 2020 / 05:55 WIB
Duh, dokumen internal AS meramalkan lonjakan kematian akibat virus corona
ILUSTRASI. Warga mengantre untuk mendapatkan masker gratis yang dibagikan oleh Urban Park Rangers di Grand Army Plaza, saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Brooklyn, New York City, New York, Amerika Serikat, Minggu (3/5/2020). REUTERS/Eduardo Munoz


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mengutip laporan The New York Times, sebuah dokumen internal pemerintah AS memproyeksikan lonjakan kasus virus corona dan peningkatan tajam dalam kematian sehari-hari pada 1 Juni. Padahal, Presiden AS Donald Trump mendesak negara-negara bagian untuk segera mencabut pembatasan penguncian demi mendongkrak kembali perekonomian.

Dokumen tersebut, yang berdasarkan pemodelan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, memproyeksikan bahwa Covid-19 akan merenggut 3.000 nyawa warga Amerika per hari pada akhir Mei, kata Times. Angka ini naik dari posisi harian saat ini di mana korban meninggal dunia menurut perhitungan Reuters sekitar 2.000 kasus.

Mengutip Times, proyeksi yang digabungkan dalam bentuk grafik oleh Badan Manajemen Darurat Federal tersebut memperkirakan, bakal ada penambahan sekitar 200.000 kasus baru setiap hari pada akhir bulan, naik dari sekitar 25.000 kasus untuk posisi sekarang.

Baca Juga: Warren Buffett memperingatkan konsekuensi ekstrim langkah terbaru The Fed

Saat dikonfirmasi mengenai laporan Times, juru bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan: "Ini bukan dokumen Gedung Putih juga tidak pernah disampaikan kepada Satuan Tugas Virus Corona atau melalui pemeriksaan antar badan."

Deere juga mengatakan: "Kesehatan rakyat Amerika tetap menjadi prioritas utama Presiden Trump dan itu akan berlanjut ketika kami memantau upaya negara-negara bagian untuk mengurangi pembatasan."

Data Reuters menunjukkan, virus corona telah menginfeksi lebih dari 1,1 juta warga Amerika dan menewaskan hampir 68.000 orang.

Baca Juga: Bakal memanas, penyiar China sebut Menlu AS sebagai Evil Pompeo

Baru-baru ini pada hari Jumat lalu, Trump memprediksi kurang dari 100.000 orang Amerika akan tewas. Pada Minggu malam, presiden juga mengakui jumlah korban jiwa mungkin naik jauh lebih tinggi.

“Kami akan kehilangan 75, 80 hingga 100.000 orang. Itu hal yang mengerikan," katanya kepada Fox News.

Pada pekan lalu, model prediktif IHME University of Washington, yang sering dikutip oleh pejabat Gedung Putih dan otoritas kesehatan publik negara bagian, memproyeksikan gelombang pertama dari 72.400 kematian virus corona di Amerika Serikat.

Baca Juga: Laporan intelijen: Sentimen global anti-Tiongkok di titik tertinggi sejak Tiananmen

Negara-negara bagian merasa tertekan untuk melonggarkan pembatasan pada bisnis dan kehidupan sosial untuk menghidupkan kembali ekonomi mereka yang hancur, tetapi para pakar kesehatan mendesak agar berhati-hati karena takut akan kebangkitan virus.




TERBARU

[X]
×