kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Hubungan Filipina dan China bakal Menguat di Bawah Kepemimpinan Marcos Jr


Kamis, 12 Mei 2022 / 12:56 WIB
Hubungan Filipina dan China bakal Menguat di Bawah Kepemimpinan Marcos Jr
ILUSTRASI. Ferdinand Marcos Jr., putra mendiang diktator Ferdinand Marcos, selama kampanye di Quezon City, Metro Manila, Filipina, Senin (14/2/2022).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MANILA. Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian pada Kamis (12/5) menyebutkan, hubungan kedua negara akan semakin erat ketika Presiden terpilih Ferdinand Marco Jr. naik tahta. 

Mengutip Reuters, Xilian dalam sebuah posting di Facebook mengatakan, saat ini China berharap dapat bekerjasama dengan Pemerintahan baru Filipina untuk meningkatkan kongsi.

Marcos Jr. merupakan putra dari mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos, yang memimpin negara itu pada periode 1965-1986. Ia berhasil memenangkan pemilu awal pekan ini dengan telak.

Baca Juga: Jepang & Thailand Lahirkan Perjanjian Pertahanan Baru, Siap Bendung China di Kawasan

Marcos Jr. memang memiliki hubungan baik dengan China dan disebut sedang berusaha mengejar kesepakatan baru dengan Presiden China Xi Jinping terkait perairan yang diperebutkan di Laut China Selatan.

Pada dasarnya, Filipina merupakan sekutu dekat AS melalui serangkaian perjanjian yang telah ada sejak lama. Namun, terpilihnya Marcos Jr. sepertinya akan memberi tantangan bagi AS yang sedang berusaha menghimpun tenaga di Asia Tenggara untuk melawan China.

Marcos Jr. dan AS juga memiliki sejarah hubungan yang cukup buruk. 

Baca Juga: China Pantau Ketat Kapal Angkatan Laut AS yang Berlayar di Selat Taiwan

Marcos Jr. menolak untuk bekerjasama dengan Pengadilan Distrik Hawaii yang pada 1995 memerintahkan keluarga Marcos untuk membayar US$ 2 miiliar kekayaan korban yang dijarah oleh aturan Marcos Sr.

Menyusul terpilihnya Marcos Jr. dalam pemilu Filipina, Gedung Putih mengaku telah mencari pintu masuk untuk bisa lebih dengan dekat pemerintahan baru. Koordinator Gedung Putih Kurt Campbell menyebut faktor historis mungkin akan menjadi tantangan awal.

Presiden AS Joe Biden pun dilaporkan telah menelpon Marcos Jr. secara langsung untuk memberikan selamat atas kemenangannya. Dalam teleponnya, Biden juga menyampaikan harapan agar aliansi kedua negara bisa diperkuat.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×