Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi
Memiliki keilmuan di bidang fisika tidak membuat Peter Buck selalu bergulat di hal yang sama. Bahkan pria yang kini memiliki kekayaan bersih US$ 2,5 miliar ini beruntung saat mulai berbisnis makanan. Mulai mendirikan restoran sejak kuliah membawa pria kelahiran tahun 1930 ini menjadi orang terkaya nomor 453 di dunia. Pundi-pundi kekayaannya ini berasal dari penjualan sandwich dari restoran cepat saji Subway yang didirikan bersama dengan De Luca.
Bisnis makanan masih menjadi primadona bagi para pengusaha untuk menjadi jutawan. Salah satunya, Peter Buck seorang ilmuwan fisika (fisikawan) asal Amerika Serikat (AS) yang kini sukses menjadi orang terkaya dunia melalui bisnis makanan. Bisnisnya bermula dari bisnis saat ia mendirikan restoran cepat saji (fast food) bernama Subway.
Berkat bisnis fast food ini, Buck tercatat sebagai orang kaya asal negeri Paman Sam dengan kekayaan bersih senilai US$ 2,5 miliar per 13 Februari 2017. Menurut Forbes, pria paruh baya ini adalah orang terkaya nomor 162 di Amerika Serikat. Sementara di tingkat dunia, ia masuk jajaran orang kaya nomor 453.
Bisnisnya di bidang makanan memang tidak sesuai dengan bidang ilmunya yang dipelajari. Buck yang lahir di South Portland, Maine adalah lulusan Bowdoin College di Brunswick, Maine pada tahun 1952. Pria kelahiran 1930 ini meraih gelar master dan doktor pada ilmu fisika di Universitas Columbia. Dari tahun 1957 sampai 1978, Buck tidak pernah bergulat di bisnis makanan. Dia menjadi seorang fisikawan nuklir di beberapa perusahaan.
Kecintaannya pada makanan muncul di tengah-tengah kesibukan Buck menjabat sebagai ahli nuklir. Kala itu, ia banyak berkomunikasi dengan teman sekaligus keluarga Fred De Luca.
Buck banyak terinspirasi dari De Luca. Keduanya kemudian menjalin kerja sama dan mendirikan fast food Subway. Buck juga mendapat pinjaman dari De Luca untuk mengembangkan bisnis sandwich. Pada tahun 1965, De Luca meminjamkan US$ 1.000 untuk mendirikan toko sandwich.