Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Honda Motor Jepang memperkirakan penurunan laba sebesar 59% pada tahun ini sebagai imbas ketidakpastian akibat tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Produsen mobil terbesar kedua di Jepang ini mengharapkan pendapatan operasional mencapai 500 miliar yen atau setara US$ 3,38 miliar pada tahun buku yang berakhir pada 31 Maret, 2026. Proyeksi tersebut turun dari capaian pada 31 Maret 2025 sebesar 1,21 triliun yen.
Tak hanya itu, Honda juga memutuskan untuk menunda rencana untuk membangun pasokan rantai pasokan EV di Ontario, Kanada. Manajemen juga mengatakan akan menunda selama kurang lebih dua tahun dari rencana yang diumumkan pada April tahun lalu. Keputusan itu diambil karena perlambatan permintaan mobil listrik saat ini.
Baca Juga: Honda Perkenalkan Varian Baru Honda CR-V TrailSport di Amerika Serikat
"Meskipun industri otomotif berada dalam situasi yang sangat sulit situasi yang sangat sulit, kami pasti akan mencari arah pertumbuhan baru melalui kemitraan strategis," kata Toshihiro Mibe, Kepala Eksekutif Honda dalam sebuah konferensi pers yang dikutip Reuters, Selasa (13/5).
Namun, ia mengatakan tidak ada perkembangan dalam kemungkinan kerja sama dengan Nissan sejak pembicaraan dibatalkan pada bulan Februari lalu dibatalkan pada bulan Februari.