Sumber: Bloomberg |
BUDAPEST. International Monetary Fund dan European Union telah menyetujui rencana Hungaria untuk memperlebar defisit bujet tahun ini; semakin membatasi kebutuhan untuk pemangkasan pengeluaran.
Pemerintah Hungaria kini menargetkan kemerosotan GDP tak lebih dari 3,9%; bandingkan dengan tahun lalu yang penurunan hanya 2,9%. Hal ini dibeberkan oleh Menteri Keuangan Peter Oszko, kemarin di Budapest.
Perekonomian Hungaria diprediksikan terjungkal 6,7% tahun ini, paling besar sejak 1991, dibandingkan prediksi sebelumnya yang hanya 6%.
Hungaria menjadi negara pertama EU untuk mendapatkan jaminan dana bailout yang dipimpin oleh IMF tahun lalu; menderetkan 20 miliar euro atau setara dengan US$ 26,9 miliar untuk menghindari "default" setelah investasi dan kredit di Eropa Timur berakhir. Negara ini kemudian berjanji untuk tetap menjaga difisit bujet dibawah kontrol agar utangnya tetap berkualitas.
“IMF yang berkolaborasi dengan European Union, terus mendukung Hungaria dalam usahanya untuk menghadapi tantangan di masa krisis global ini dan akan membantu negara ini dalam penyediaan dana sesuai yang dibutuhkan, kata James Morsink, Pemimpim untuk misi Hungaria yang berbasiskan di Washington.
Perekonomian Hungaria terjungkal sebesar 6,4% di kuartal pertama dari tahun lalu dan anjlok 2,3% dari kuartal keempat lalu. Ini penurunan empat kali berturut-turut. Penyusutan tahunan merupakan yang terbesar sejak negara ini mulai mempublikasikan angka kuartalannya di tahun 1996.
Pemerintah Hungaria memprediksikan GDP tahun depan menyusut 0,9%, dan pertumbuhan akan kembali wajar di tahun 2011.
Perdana Menteri Hungaria Gordon Bajnai telah mengumumkan pemangkasan pengeluaran sebesar 1,3 triliun forint atau setara dengan US$ 6,1 miliar pada tahun ini dan tahun depan. Penyebabnya, resesi telah menggerus pendapatan negara mereka.