Sumber: CNBC | Editor: Rizki Caturini
BERLIN. International Monetary Fund (IMF) menargetkan pertumbuhan ekonomi global semestinya bisa tumbuh 3,5% di tahun ini dan tahun depan. Namun negara-negara global harus mengatasi risiko neraca keuangan mereka yang rentan dan berisiko.
Christine Lagarde, Managing Director IMF menjelang pertemuan KTT G20 bilang, nilai utang di banyak negara sudah terlalu tinggi karena suku bunga rendah dan akses kredit yang mudah. Negara kawasan Eropa harus memperbaiki neraca keuangan mereka pasca krisis. Sementara China jika terus menggenjot ekspansi bisnis berpeluang membuat utang negara kian gendut.
Meski IMF melihat risiko keuangan jangka pendek telah mereda, namun dalam jangka menengah risiko keuangan global meningkat. "Contohnya seperti ketidakpastian kebijakan AS di mana pemerintah berjanji mengurangi pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur," ujar Lagarde dalam laporan prospek global yang diterbitkan Rabu (5/7).
IMF juga melihat risiko jangka panjang yang muncul lantaran ketimpangan ekonomi negara-negara yang terlalu tinggi, produktivitas yang rendah, penuaan populasi masyarakat dan kesenjangan gender. "Kendala-kendala itu membuat negara sulit meningkatkan pendapatan dan standar hidup," katanya.
Untuk itu IMF mendesak para pemimpin G20 untuk meningkatkan sistem perbankan negara dan memperbaiki aturan perbankan. Juga, negara-negara yang mengalami defisit anggaran maupun surplus anggaran harus bisa mencari cara agar ketidakseimbangan neraca keuangannya tidak membesar di masa depan.