kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

IMF ingatkan ekonomi dunia dalam bahaya


Senin, 26 Desember 2011 / 08:12 WIB
IMF ingatkan ekonomi dunia dalam bahaya
ILUSTRASI. DPR setuju Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri, ini PR yang menanti. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.


Sumber: Reuters | Editor: Test Test

PARIS. Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan ekonomi dunia dalam bahaya. Dia mendesak negara-negara Eropa satu suara dalam penyelesaian krisis utang yang mengancam sistem keuangan global.

"Ekonomi dunia dalam situasi berbahaya," katanya kepada Journal du Dimanche di Paris, Minggu waktu setempat. Di Nigeria pekan lalu, Lagarde mengatakan proyeksi pertumbuhan 4% ekonomi dunia pada 2012 oleh IMF bisa direvisi turun.

Menurut dia, krisis utang yang terus berlanjut hingga 2012 adalah krisis kepercayaan diri terhadap utang publik dan soliditas sistem keuangan. Pemimpin Eropa tengah menyusun kesepakatan baru untuk integrasi ekonomi yang lebih kuat di Zona Euro.

Namun, Lagarde tidak yakin kesepakatan itu bisa mengatasi krisis utang yang bermula di Yunani pada 2009 itu dan kini mengancam dua negara Uni Eropa terbesar Prancis dan Jerman. "Akan lebih bermanfaat bagi pemimpin Eropa untuk bicara dalam satu suara dan mengumumkan kesepakatan sederhana dan rinci. Para investor menunggu," tandas Lagarde.

Sebagian persoalan, katanya, adalah permintaan untuk proteksi dari beberapa negara. Hal itu membuat sulit untuk tercapainya strategi koalisi internasional. "Parlemen negara-negara Uni Eropa menolak penggunaan uang publik atau jaminan bagi negara untuk mendukung negara lain. Proteksi masih dalam perdebatan dan setiap pihak ingin menang sendiri. Namun, ia tidak menyebutkan secara spesifik negara yang dimaksud.

Menurut Lagarde, negara berkembang seperti China, Brazil, dan Rusia yang sebelumnya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia sebelum krisis, kini juga terpengaruh krisis utang Eropa.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×