Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TEHERAN. Badan Moneter Internasional (IMF) memprediksi, krisis mata uang Iran kemungkinan akan menyebabkan kontraksi yang lebih buruk lagi bagi ekonomi AS tahun ini, melampaui prediksi.
Sebelumnya, IMF memprediksi, ekonomi Iran akan terpangkas sebesar 0,9% tahun ini berdasarkan data yang dirilis sebelum real Iran merosot terhadap dollar AS. Selain itu, tingkat inflasi akan meningkat menjadi 25,2%, level tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Menurut Masood Ahmed, head of the Middle East and Central Asia department IMF menjelaskan, depresiasi mata uang yang terjadi saat ini dan tingginya ketidakpastian akan berdampak negatif pada ekonomi Iran dalam beberapa tahun ke depan. "Sehinga, yang harus kita lakukan saat ini adalah melihat ke belakang, apa yang akan menjadi dampaknya, dan bagaimana hal itu akan berdampak pada manajemen mata uang Iran.
Asal tahu saja, real Iral sudah terjungkal sebesar 40% terhadap dollar AS sejak Agustus lalu. Kondisi itu terjadi serelah AS dan Uni Eropa melakukan pemblokiran pada penjualan minyak Iran, yang notabene merupakan ekspor utama Iran.
Pihak parlemen Iran akan memanggil Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk menanyakan mengenai pelemahan mata uang Iran.