kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

IMF mengaku salah dalam menangani krisis Yunani


Jumat, 07 Juni 2013 / 10:10 WIB
IMF mengaku salah dalam menangani krisis Yunani
ILUSTRASI. Manajemen PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk


Sumber: BBC |

LONDON. Ekonomi Eropa masih porak poranda. Tapi hal itu tak membuat Dana Moneter Internasional (IMF) mengurungkan pengakuan dosa. Donor keuangan internasional itu mengaku melakukan kekeliruan dalam menangani paket talangan dana internasional tahap pertama untuk Yunani.

Dalam laporannya IMF mengatakan terlalu optimistis terhadap asumsi pertumbuhan ekonomi Yunani ketika menyepakati paket dengan Uni Eropa pada Mei 2010.

Dana Moneter Internasional mengaku melanggar peraturannya sendiri terkait pemberian akses pada situasi tertentu.

Untuk mendapatkan akses dengan perkecualian itu, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah utang publik dapat dipertahankan dalam waktu dekat.

"Bahkan dengan diterapkannya kebijakan-kebijakan yang telah disetujui, berbagai ketidakpastian begitu besar sehingga staf tidak mampu membuktikan bahwa utang dapat dipertahankan dengan kemungkinan besar," kata IMF dalam laporannya.

IMF lebih skeptis

Namun staf IMF tetap memberikan bantuan dengan perkecualian karena muncul kekhawatiran dampak krisis di Yunani akan menyebar ke negara-negara pengguna mata uang euro dan juga berdampak buruk bagi perekonomian dunia.

Menurut IMF, kreditur swasta seharusnya memikul tanggungan lebih besar tetapi hal tersebut ditolak oleh sebagian negara pengguna mata uang euro.

Negara-negara yang menolak mempunyai bank yang memberikan pinjaman besar kepada Yunani.

IMF juga menyebut bahwa di masa depan, lembaga keuangan tersebut harus lebih skeptis tentang data yang disodorkan pemerintah karena ternyata tingkat pengangguran lebih tinggi dibanding perkiraan dan resesi lebih buruk.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×