kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China Tahun Ini Jadi 5,2%


Selasa, 31 Januari 2023 / 13:12 WIB
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China Tahun Ini Jadi 5,2%
ILUSTRASI. Dana Moneter Internasional (IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini. Terbaru, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini menjadi 5,2% dari 4,4% pada perkiraan bulan Oktober 2022 lalu.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini. Terbaru, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini menjadi 5,2% dari 4,4% pada perkiraan bulan Oktober 2022 lalu.

Kepala Ekonom dan Direktur Riset IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengungkapkan, optimisme pertumbuhan ekonomi China tersebut didorong adanya  penghapusan kebijakan zero Covid-19 pada akhir tahun lalu, yang akhirnya bisa mengatasi rantai pasok global yang sebelumnya terhambat.

“(Penghapusan zero Covid-19) ini akan berdampak pada gangguan sisi penawaran dan juga meningkatkan permintaan domestik,” tutur Pierre dalam Konferensi Pers World Economic Outlook Update January 2023, Selasa (31/1).

Baca Juga: Ekonomi Sejumlah Negara Maju Sedikit Membaik, Menkeu: Bisnis Bisa Kembali Bangkit

Dia juga menyebut, penghapusan pembatasan mobilitas di China akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. Hitungannya, setiap persentase poin pertumbuhan ekonomi di China, akan terjadi percepatan 0,3% ekonomi dunia. Pertumbuhan tersebut juga akan berdampak positif utamanya bagi negara yang memiliki hubungan dekat dengan China.

Meski begitu, Pierre mengatakan, di balik optimisme pertumbuhan tersebut, akan ada risiko tekanan permintaan komoditas global yang bisa memicu volatilitas harga hingga tingginya angka inflasi di sejumlah negara, meski kecil kemungkinan terjadi.

Risiko tersebut, lanjut dia, dapat menekan dari sisi permintaan komoditas dunia dan akhirnya mendongkrak harga komoditas tersebut serta bisa kembali mengerek inflasi.

Baca Juga: IMF Menaikkan Estimasi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini Jadi 2,9%



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×