Reporter: Dyah Megasari |
NEW YORK. Wall Street's "fear index" atau indeks kekhawatiran yang melanda bursa Amerika Serikat (AS) jatuh ke level terendah 5,5 tahun. Penurunan ini mencerminkan outlook pasar saham global yang lebih positif.
Vix Index yang merekam optimisme maupun pesimisme investor atas volatilitas pasar terungkap dalam penetapan harga opsi perlindungan atas pergerakan indeks S&P 500. Sebagian manajer investasi biasanya mencari aset lindung nilai untuk mengantisipasi penurunan harga saham yang sangat tajam. Vix menjadikan lindung nilai ini sebagai tolak ukur optimisme pasar.
Indeks menyentuh 13,2 poin pada Rabu (9/1) dan merupakan titik terendah sejak Juni 2007. Padahal di waktu yang bersamaan, ekonomi AS masih carut-marut di tengah suku politik Paman Sam yang tengah naik.
Manajer investasi beranggapan, rendahnya Vix Index mencerminkan bahwa bank sentral berhasil bertindak sebagai pendukung pasar keuangan dan berhasil mengurangi permintaan aset lindung nilai. Tanda-tanda optimisme ini juga didukung oleh mulai berpindahnya investor pasar obligasi ke pasar saham.
"Ini adalah refleksi pemulihan pasar global dan kondisi pemulihan ekonomi mulai stabil," jelas Jim Paulsen, kepala strategi investasi di Wells Capital Management.
Perlu dicatat, Vix bukan satu-satunya ukuran volatilitas optimisme pasar dan ini hanya menunjukkan pandangan di Pasifik saja. Di Eropa, ada indikator serupa bernama Vstoxx. Jika keduanya turun dalam waktu bersamaan, bukan tak mungkin ekonomi dunia mulai stabil dalam menghadapi krisis.