Reporter: Riendy Astria, Bloomberg | Editor: Wahyu T.Rahmawati
NEW DELHI. India, produsen kapas terbesar kedua di dunia membatalkan larangan ekspor kapas setelah mendapat protes dari para petani, pedagang, dan China yang merupakan pelanggan terbesar kapas dunia. Padahal, pemberlakuan kebijakan larangan ekspor baru berlangsung sepekan.
Menteri Perdagangan Anand Sharma mengatakan pembatalan tersebut dilakukan setelah melihat kepentingan para petani, industri, dan perdagangan. "Kementerian akan menerbitkan rincian soal pembatalan larangan tersebut," kata Sharma Senin (12/3).
Presiden Asosiasi Kapas India, Dhiren Shett menuturkan kebijakan ini akan membantu petani mendapatkan harga yang lebih tinggi sekitar 10 % dan mendorong penanaman kapas untuk tahun depan. Shett mengatakan, keputusan pemerintah ini membantu menghindari perselisihan pasar internasional. Larangan ekspor tersebut mendorong harga ke level tertinggi.
India mengehentikan penjualan ekspor setelah pengiriman melonjak menjadi 9,4 juta bal, lebih tinggi dibanding target 8,4 juta bal. Sebelumnya, Menteri Pertanian Sharad Pawar mengatakan larangan ekspor merusak prospek tanaman kapas.