kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

India catat 6.000 kasus baru corona, lompatan harian terbesar


Jumat, 22 Mei 2020 / 13:53 WIB
India catat 6.000 kasus baru corona, lompatan harian terbesar
ILUSTRASI. Buruh migran dengan keluarganya berdiri dalam antrean ketika mereka menunggu untuk naik bus ke Negara Bagian Bihar, selama penguncian yang diperpanjang untuk memperlambat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ghaziabad, pinggiran New Delhi, Indi


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MUMBAI. India mencatat lebih dari 6.000 kasus baru virus corona pada Jumat (22/5), lompatan infeksi harian terbesar, ketika New Delhi melonggarkan penguncian dan maskapai bersiap melanjutkan beberapa penerbangan domestik.

Melansir Reuters, dengan tambahan kasus baru, negara dengan penduduk 1,3 miliar orang ini melaporkan total lebih dari 118.000 kasus, sekitar 5% peningkatan dari angka yang India konfirmasi pada Jumat (22/5). Sedang angka kematian mencapai 3.583.

Perdana Menteri India Narendra Modi telah memperpanjang penguncian hingga 31 Mei, tetapi mengendurkan aturan di daerah dengan jumlah kasus lebih sedikit dan memungkinkan pemerintah negara bagian mengeluarkan pedoman sendiri dalam beberapa hal.

Baca Juga: Kasus corona tembus 5,12 juta, ini 20 negara dengan kasus tertinggi

Indua juga akan mengizinkan maskapai lokal untuk melanjutkan penerbangan dengan sekitar sepertiga dari operasi pada Senin (25/5). Tapi, hanya melayani rute domestik dan di bawah peraturan yang termasuk yang paling ketat di dunia.

"Lonjakan kasus ini terjadi setelah perpindahan orang sebagian diizinkan. Tapi, jika Anda melihat secara keseluruhan, ini adalah lintasan eksponensial yang jauh lebih rendah dibanding seluruh dunia," kata Giridhar Babu, profesor epidemiologi dari Public Health Foundation of India, seperti dikutip Reuters.

"Satu-satunya pertanyaan sekarang adalah: Bagaimana Anda mengurangi angka kematian? Apakah kita memiliki kapasitas (untuk itu)? Jawabannya, sepertinya ya," ujar Babu.

Baca Juga: Hormati korban corona, Trump perintahkan pengibaran bendera setengah tiang

Titik-titik panas penularan virus corona di India termasuk Ibu Kota New Delhi, pusat keuangan Mumbai, Negara Bagian Gujarat yang merupakan tanah kelahiran Perdana Menteri Modi, dan Negara Bagian Tamil Nadu.

"Bangsal Covid-19 kami telah penuh selama seminggu terakhir, dan kami memperluas kapasitas untuk memungkinkan kami menerima lebih banyak pasien," kata Dr. Lancelot Pinto, respirolog di Rumahsakit P.D. Hinduja di Mumbai.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×