Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Masalah perbatasan antara China dan India masih menemui jalan buntu. Akan tetapi, kedua negara akan menggelar perundingan pada hari Sabtu yang diprediksi oleh para pengamat akan berakhir secara positif.
Melansir South China Morning Post, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh membenarkan pertemuan antara para pemimpin senior militer India dan China, meskipun kedua belah pihak mengirim lebih banyak pasukan ke garis depan.
Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan pada hari Rabu bahwa posisi China dalam sengketa perbatasan adalah untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional dengan tetap menjaga perdamaian dan stabilitas.
Baca Juga: AS akan batasi operasi 4 media China, hubungan Washington-Beijing diramal memburuk
"Saat ini komunikasi antara China dan India telah lancar dengan saluran yang berfungsi dengan baik," katanya di Beijing kepada South China Morning Post.
Dia menekankan bahwa situasi di daerah sengketa "stabil dan dapat dikendalikan", dan tidak memerlukan keterlibatan pihak ketiga. Itu artinya, China dan India menolak tawaran Amerika Serikat untuk menengahi perselisihan tersebut.
Baca Juga: Ikut diprotes Indonesia, Amerika desak PBB tolak klaim China di Laut China Selatan
Perselisihan ini pertama kali terjadi pada awal Mei di dekat Garis Kontrol Aktual (LAC) antara Ladakh yang dikelola India dan Aksai Chin yang dikelola China, tepatnya di sebuah lembah di mana India baru saja membangun sebuah jalan. China meyakini, India telah melewati batas LAC. Sementara India mengklaim bahwa mereka berada di wilayah India dan bahwa kedua belah pihak memiliki pemahaman yang berbeda tentang LAC.
Pengamat politik Tiongkok optimistis tentang hasil pertemuan para pemimpin militer, dengan mengatakan tidak ada satu pun pihak yang memiliki niat atau alasan untuk membiarkan situasi berputar di luar kendali.