Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Tiongkok menggelar pertemuan informal tingkat menteri Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) di Shanghai, Tiongkok, Selasa (5/10).
Pertemuan ini bertujuan untuk menghasilkan rumusan dalam mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-12 yang akan digelar di Kazakstan pada 2020.
"Pada pertemuan ini dibahas dua agenda yaitu Possible Outcomes KTM WTO ke-12 dan Reformasi WTO. Pada kesempatan ini, Indonesia memperkuat komitmennya mendorong upaya reformasi WTO," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dalam siaran persnya, Kamis (7/11).
Baca Juga: Menteri Perdagangan AS: Boeing bakal temui Lion Air
Wamendag menyampaikan, Indonesia akan terus mendorong penyelesaian perundingan subsidi-subsidi bidang perikanan (fisheries subsidies). Hal ini mengingat sebagai negara kepulauan,
Indonesia memiliki jutaan penduduk yang bekerja sebagai nelayan. Untuk itu, Indonesia melarang bentuk subsidi perikanan yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang berlebihan serta terjadinya praktek ketidaktaatan peraturan dan penangkapan ikan ilegal (illegal, unreported and unregulated fishing).
Sementara, di sektor pertanian, Indonesia terus mendorong pembentukan solusi permanen terhadap cadangan pangan masyarakat untuk ketahanan pangan (Public Stockholding for Food Security Purposes/PSH) dan penyelesaian Special Safeguard Mechanism (SSM) yang efektif.
Baca Juga: Mendag akan intensifkan komunikasi dengan DPR terkait ratifikasi perjanjian IA-CEPA
Wamendag juga menyampaikan bahwa Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo akan mendorong anggotanya untuk fokus terhadap tujuan sistem perdagangan multilateral dan berusaha mengerucutkan arah perundingan di forum WTO.
"Diharapkan isu mandat Doha Development Agenda, perundingan seperti subsidi-subsidi perikanan, dan inisiatif baru seperti fasilitasi investasi, niaga elektronik, serta usaha mikro, kecil, dan menengah dapat menjadi tujuan bersama sebagai persiapan pada KTM WTO ke-12 mendatang," ujar Wamendag.