kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri Otomotif Jerman Mencari Penjaminan Pemerintah


Senin, 17 November 2008 / 13:00 WIB


Sumber: A.P | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BERLIN. Melempemnya sektor otomotif ternyata juga terjadi di Jerman. Meski demikian, Pemerintahan Berlin sepertinya tidak mau tinggal diam. Minggu (16/11) kemarin, Berlin memberikan sinyal akan membantu industri otomotif. Rencananya, Chansellor Jerman Angela Merkel dan para eksekutif dari produsen otomotif Opel akan melakukan pertemuan darurat untuk membicarakan masalah ini.

Opel, yang mempekerjakan sekitar 26.000 karyawan di Jerman, pada Jumat lalu mengatakan pihaknya membutuhkan jaminan dari Pemerintah Jerman untuk melakukan pinjaman perbankan. Hal ini dilakukan seiring terjadinya kesulitan yang tengah melanda induk usahanya asal Amerika Serikat (AS), General Motors (GM).

Jika dilihat, langkah yang diambil Opel menyusul langkah yang sama dibuat oleh GM dengan anggota the Big Three lainnya yakni Ford dan Chrysler, yang juga tengah meminta bantuan dari Pemerintah AS.

Sekadar mengingatkan, pada awal tahun ini, Kongres AS sudah menyetujui untuk melakukan penjaminan terhadap program dana pinjaman senilai US$ 25 miliar untuk membantu the Big Three. Namun, ketiga perusahaan otomotif tersebut kembali meminta bantuan dari Pemerintah AS untuk mencegah kemerosotan perekonomian yang lebih dalam lagi.

Di Jerman, GM menaungi sejumlah brand mobil ternama seperti Opel, Vauxhall, Saab dan Chevrolet.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan perusahaan, Opel membutuhkan dana bantuan setidaknya 2 miliar euro atau setara dengan US$ 2,5 miliar dalam penjaminan.
Chansellor Jerman Angela Merkel yang menghadiri pertemuan G-20 di Washington mengatakan, dia akan melakukan pertemuan dengan para top manajemen Opel hari Senin ini.

Pada hari Selasa besok, Menteri Keuangan Peer Steinbrueck dan Menteri Perekonomian Michael Glos juga dijadwalkan bertemu untuk mendiskusikan situasi tersebut dengan pemerintah negara-negara bagian, tempat di mana Opel memiliki pabrik utama. “Pertemuan itu akan mencari solusi yang lebih baik,” jelas Merkel.

Tidak hanya Opel

Meski demikian, saat ini Jerman tidak saja memiliki permasalahan dengan Opel. Sekitar 750.000 orang di Jerman yang bekerja di industri otomotif juga sangat bergantung dari hasil pertemuan itu.

Sementara itu, produsen mobil lainnya seperti Daimler, BMW dan Porsche juga melaporkan terjadinya penurunan penjualan. Untuk itu, mereka berencana merumahkan sebagian pekerjanya dan memangkas kapasitas produksi.

BMW, misalnya, menargetkan untuk mengurangi sekitar 8.100 posisi pada akhir tahun ini. BMW juga sudah mengumumkan rencananya untuk memangkas kapasitas produksi sebanyak 65.000 unit kendaraan. Sedangkan Porsche melaporkan terjadinya penurunan penjualan sebesar 39% di kawasan Amerika Utara.

“Kita harus membantu industri otomotif Jerman. Penjaminan untuk Opel merupakan langkah pertama,” jelas Juergen Ruettgers, kepala negara bagian North Rhine-Westphalia.

Menteri Lingkungan Hidup Sigmar Gabriel bilang, kabinet akan mencari kebijakan lain untuk membantu industri otomotif. Sebelumnya, Pemerintah Jerman sudah mengumumkan adanya pemberian insentif pajak. Namun, banyak pihak yang mengkritik kebijakan tersebut tidak akan memberikan pengaruh banyak.

Gabriel menambahkan, kebijakan lain yang dimaksud bisa saja berbentuk menggelontorkan dana pinjaman kepada masyarakat untuk membeli mobil, suku bunga pinjaman yang rendah dan bonus tertentu untuk pembelian mobil.  



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×