Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
BEIJING. Inflasi China melambat di level terendah dalam 15 bulan. Hari ini, Biro Statistik Nasional melaporkan, harga konsumen per Desember naik 4,1% dibanding tahun sebelumnya. Angka inflasi ini pun melambat dibanding bulan sebelumnya yang naik 4,2%.
Sementara, harga di tingkat produsen pun berada di posisi terendah dalam dua tahun. Kondisi ini memberi ruang lebih banyak bagi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, di tengah merosotnya ekspor akibat imbas perlambatan ekonomi global.
Data hari ini dapat memungkinkan Perdana Menteri Wen Jiabao untuk melanjutkan pergeseran fokus kebijakan untuk memperkuat ekspansi. Kenaikan impor dan ekspor pada bulan lalu merupakan terendah dalam dua tahun.
Ekonom BNP Paribas SA, Ken Peng menilai, inflasi tidak lagi menjadi kendala pada kebijakan ekonomi, dan pemerintah akan lebih berpatokan pada data ekonomi lainnya untuk memutuskan apakah ada kebutuhan untuk melonggarkan kebijakan ekonomi. "Namun, pembuat kebijakan mungkin akan tetap waspada terhadap inflasi untuk sementara waktu, karena jumlah masih melampaui target tahunan," ungkapnya, di Beijing.
Biro statistik China menyatakan, inflasi sepanjang 2011 naik 5,4%, melampaui target pemerintah sebesar 4% yang ditetapkan di awal tahun. Adapun, untuk tahun ini, para pembuat kebijakan belum merilis target inflasi.
