kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inflasi Singapura Februari Melesat, Efek Tahun Baru Imlek


Selasa, 26 Maret 2024 / 03:05 WIB
Inflasi Singapura Februari Melesat, Efek Tahun Baru Imlek
ILUSTRASI. FILE PHOTO - A Singapore one dollar coin rests on top of Singapore two dollar notes in this April 13, 2010 photo illustration. REUTERS/Tim Chong/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 20 FEB FOR ALL IMAGES


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Inflasi inti Singapura pada bulan Februari meningkat ke laju tercepat dalam tujuh bulan. Peningkatan ini karena efek musiman dari momentum Tahun Baru Imlek yang mendorong jasa dan pangan lebih tinggi.

Tingkat inflasi inti Singapura yang tidak termasuk biaya transportasi dan akomodasi swasta, mencapai 3,6% di Februari dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dari jajak pendapat yang dilakukan Reuters sebesar 3,4%, dan naik dari posisi Januari 2024 di 3,1%. 

Inflasi Februari merupakan yang tertinggi sejak Juli 2023 yang mencapai 3,8%. Harga barang konsumsi di Februari naik 3,4% dari bulan yang sama tahun lalu. Angka ini lebih kuat dari perkiraan survei Reuters di 3,3% serta naik dari Januari 2023 di 2,9%. 

Baca Juga: Prospek Kenaikan Mata Uang Asia Terbuka, Pengamat Beberkan yang Menarik Dicermati

"Hal ini didorong tingginya inflasi jasa dan makanan, yang sebagian mencerminkan dampak musiman yang terkait dengan Tahun Baru Imlek,” kata Kementerian Perdagangan dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) dalam sebuah pernyataan pada Senin (25/3).

Inflasi inti akan melanjutkan tren moderatnya secara bertahap selama sisa tahun ini. Hal ini seiring tekanan biaya impor dan berkurangnya pengetatan di pasar tenaga kerja dalam negeri.

MAS memproyeksikan inflasi umum dan inti rata-rata sebesar 2,5% hingga 3,5% pada tahun 2024, tidak berubah dari perkiraan resmi sebelumnya. "Ke depan, kami memperkirakan inflasi akan tetap tinggi di Maret sebelum turun menjadi 2% pada akhir tahun ini," tulis Ahli Strategi Goldman Rina Jio dan Jonathan Sequeira.

Dia menyebut, MAS akan mempertahankan kebijakan moneternya. Meskipun inflasi telah melambat dari puncaknya 5,5% pada Januari 2023, inflasi masih tetap bertahan di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kenaikan pajak barang dan jasa.

Singapura memperkirakan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi 1%-3% di tahun ini. MAS pada Januari membiarkan pengaturan kebijakan moneter tidak berubah dalam tinjauan pertamanya pada tahun 2024.

Baca Juga: CIMB Niaga Tingkatkan Customer Experience Nasabah Syariah melalui Dual Banking
 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×