kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,65   -5,64   -0.62%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Informasi Penting tentang Cacar Monyet dari WHO dan Gejalanya, Catat!


Senin, 23 Mei 2022 / 08:02 WIB
Informasi Penting tentang Cacar Monyet dari WHO dan Gejalanya, Catat!
ILUSTRASI. Dunia saat ini tengah dicemaskan dengan kemunculan kembali virus cacar monyet. Cynthia S. Goldsmith, Russell Regnery/CDC/Handout via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Dunia saat ini tengah dicemaskan dengan kemunculan kembali virus cacar monyet. Apa itu cacar monyet?

Melansir informasi yang dibagikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (22/5/2022), cacar monyet adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) dengan gejala yang sangat mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah. 

Penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk dalam genus orthopoxvirus dari famili Poxviridae. Ada dua clade virus monkeypox: clade Afrika Barat dan clade Congo Basin (Afrika Tengah). 

Nama monkeypox berasal dari penemuan awal virus pada monyet di laboratorium Denmark pada tahun 1958. Kasus manusia pertama diidentifikasi pada seorang anak di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Virus cacar monyet ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat dengan lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur. Masa inkubasi cacar monyet biasanya dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari.

Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terhadap virus cacar monyet. Masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus monkeypox dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi reservoir yang tepat dan bagaimana sirkulasi virus dipertahankan di alam. 

Makan daging yang tidak dimasak dengan baik dan produk hewani lainnya dari hewan yang terinfeksi merupakan faktor risiko yang mungkin dapat menularkan cacar air.

Monkeypox biasanya sembuh sendiri tetapi mungkin dialami lebih parah pada beberapa individu, seperti anak-anak, wanita hamil atau orang dengan penekanan kekebalan karena kondisi kesehatan lainnya. 

Infeksi manusia dengan clade Afrika Barat tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibandingkan dengan clade Congo Basin, dengan tingkat kematian kasus 3,6% dibandingkan dengan 10,6% untuk clade Congo Basin.

Berikut adalah gejala cacar air atau monkeypox yang dihimpun WHO sejak 15 Maret 2022:

  • Sakit kepala
  • Demam akut (>38.5oC)
  • Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
  • Mialgia (nyeri otot dan tubuh)
  • Sakit punggung
  • Asthenia (kelemahan yang mendalam)

Sudah ditemukan di 12 negara

Sejak 13 Mei 2022, kasus cacar monyet telah dilaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 12 negara anggota yang tidak endemik virus cacar monyet, di tiga wilayah WHO. 

Adapun 12 negara tersebut adalah:

  1. Australia
  2. Belgium
  3. Kanada
  4. Prancis
  5. Jerman
  6. Italia
  7. Belanda
  8. Portugal
  9. Spanyol
  10. Swedia
  11. Inggris
  12. Amerika

Jumlah kasus cacar monyet terbanyak ada di Portugal, Spanyol dan Inggris sebanyak 21-30 kasus. Sementara, negara lainnya hanya ada 1-5 kasus saja. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×