Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Hendra Gunawan
LONDON. Serangan teror bertubi-tubi ke daratan Eropa membuat Inggris bersiaga. Tak ingin kecolongan seperti tragedi Paris, Negara Ratu Elizabeth ini berencana memompa belanja militernya sebesar £ 12 miliar demi memperkuat sektor pertahanan.
Perdana Menteri Inggris David Cameron menetapkan, sumber pembiayaan anggaran militer berasal dari penjualan aset, pemangkasan anggaran di sejumlah pos seperti polisi dan kesejahteraan.
Departemen Pertahanan Inggris akan menjual beberapa lahan supaya belanja militer tetap 2% dari produk domestik bruto (PDB) atau sejalan dengan target NATO.
Cameron meminta persetujuan anggota parlemen untuk memperpanjang jangka waktu serangan udara terhadap kelompok ISIS dari Irak ke Suriah pada Kamis. "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selama lima tahun ke depan sehingga harus mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga," ujar Cameron seperti dilansir oleh BBC, kemarin.
Pengeluaran ekstra pada pertahanan dan keamanan makin menekan Menteri Keuangan Inggris George Osborne yang sedang mempersiapkan laporan kinerja lima tahun. Osborne juga dituntut untuk memarkir dana lebih di National Health Service guna meredam rencana pemotongan kredit pajak rumah tangga berpenghasilan rendah sebesar £ 4,6 miliar.
Dengan jatuhnya penerimaan pajak, Osborne tak yakin bisa memenuhi target surplus anggaran sekitar £ 10 miliar di tahun 2020. "Tingkat yang tepat dari surplus akan ditetapkan dalam perkiraan Rabu," kata Osborne.
Paling diuntungkan
Total pengeluaran militer Inggris ditaksir mencapai £ 178 miliar dalam lima tahun mendatang. Inggris bakal habis-habisan menangkal serangan Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) termasuk penambahan 30% dalam pos anggaran terorisme.
Inggris juga menyiapkan dana senilai £ 2 miliar untuk pasukan khusus dan pertahanan siber. Belanja militer Inggris juga termasuk sembilan pesawat pengintai maritim Boeing untuk mengawasi pergerakan kapal selam Rusia.
"Boeing menjadi pemenang dari rencana Inggris Strategic Defence and Security Review (SDSR)," ungkap Sandy Morris, Analis Jefferies seperti dikutip Telegraph.
Tak berhenti, Inggris juga sedang mempertimbangkan membeli 24 pesawat F35 untuk dua kapal induk baru mereka di tahun 2023 mendatang. Lalu, militer Inggris akan memiliki delapan kapal perang baru tipe 26.
Produsen kapal perang BAE System Plc dirugikan dengan rencana David Cameron. Sebab, di tahap awal, BAE mengantongi komitmen membuat 13 kapal perang tipe 26.
"Pengumuman hari ini memberikan kejelasan pada prioritas strategis pemerintah Inggris dan kontinuitas serta stabilitas bisnis kami," ujar Chief Executive Officer BAE Ian King.













