kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris mendesak pebisnis bersiap menghadapi akhir transisi Brexit


Minggu, 11 Oktober 2020 / 06:50 WIB
Inggris mendesak pebisnis bersiap menghadapi akhir transisi Brexit


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemerintah Inggris mendesak para pebisnis untuk mempersiapkan akhir periode transisi Brexit, dan mengatakan bahwa para pebisnis perlu mengambil tindakan apakah kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa tercapai atau tidak.

Mengutip Reuters, Minggu (11/10), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, Inggris tidak akan memperpanjang masa transisi, yang berakhir pada 31 Desember 2020. 
Karenanya, kemajuan harus dibuat untuk menjembatani kesenjangan yang signifikan antara kedua belah pihak dalam beberapa hari mendatang jika kesepakatan ingin dicapai.

Kementerian bisnis berpendapat bahwa sebagian besar dari apa yang perlu dilakukan bisnis adalah sama terlepas dari hasil negosiasi dan telah merencanakan serangkaian webinar khusus sektor pada bulan Oktober.

Baca Juga: Brexit deal close but EU seeks more before starting final talks

“Dengan hanya 81 hari hingga akhir masa transisi, bisnis harus bertindak sekarang untuk memastikan mereka siap untuk Inggris yang baru mulai Januari,” kata menteri bisnis Alok Sharma, yang akan menulis kepada bisnis mengenai perubahan tersebut.

“Tidak akan ada perpanjangan masa transisi, jadi tidak ada waktu yang terbuang.”

Pebisnis perlu melakukan hal-hal seperti memastikan staf mendaftar hak tinggal dan mempersiapkan prosedur bea cukai saat berdagang dengan UE, kata pemerintah.

Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari, tetapi lebih dari empat tahun sejak pemungutan suara 52% -48% untuk Brexit dalam referendum 2016, kedua belah pihak menawar kesepakatan perdagangan yang akan berlaku ketika keanggotaan informal berakhir pada 31 Desember.

Dua kepala negosiator, Michel Barnier dari Uni Eropa dan David Frost dari Inggris, mengatakan bahwa mereka sedang menuju kesepakatan sebelum tenggat waktu 15 Oktober, tetapi celah penting itu tetap ada pada penangkapan ikan, masalah yang setara dan tata kelola. Kedua belah pihak telah merencanakan skenario tanpa kesepakatan.

Selanjutnya: New York Mempertahankan Posisi Sebagai Pusat Keuangan Nomor Satu di Dunia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×