kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris: Rusia dan China dapat picu perang tak terkendali di seluruh dunia


Kamis, 14 Januari 2021 / 09:53 WIB
Inggris: Rusia dan China dapat picu perang tak terkendali di seluruh dunia
ILUSTRASI. Inggris memperingatkan, Perang Dunia 3 dapat meletus sebagai hasil dari kampanye peretasan dan disinformasi dunia maya yang tiada henti yang dilakukan oleh Rusia dan China. Pavel Golovkin/Pool via REUTERS


Sumber: Daily Mail | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Kepala Angkatan Bersenjata Inggris memperingatkan, Perang Dunia 3 dapat meletus sebagai hasil dari kampanye peretasan dan disinformasi dunia maya yang tiada henti yang dilakukan oleh Rusia dan China.

Melansir Daily Mail, Jenderal Nick Carter mengatakan aktivitas klandestin yang sedang berlangsung oleh negara-negara yang bermusuhan memiliki potensi semakin memanas dengan konsekuensi yang menakutkan. 

Asal tahu saja, senjata nuklir Amerika Serikat telah menjadi sasaran peretas dalam serangan terkoordinasi pada bulan lalu. Kejadian ini sudah dikonfirmasi oleh Administrasi Keamanan Nuklir Nasional AS, di mana Senator Mitt Romney membandingkan situasinya dengan pembom Rusia yang terbang tanpa terdeteksi di atas negara itu.

Romney juga mengkritik kegagalan pemerintahan Trump untuk menanggapi serangan itu, yang dia duga merupakan operasi Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Kapal perang baru AS dari kelas Constellation, siap untuk perang elektronik

Daily Mail memberitakan, Jenderal Nick, berbicara di Into The Grey Zone, podcast Sky News baru yang memulai debutnya pada hari Sabtu, mengatakan aktivitas dunia maya berpotensi untuk menyalakan api di dunia.

“Jika Anda melihat kembali sejarah, saat-saat salah perhitungan itulah yang sering memicu apa yang akhirnya menjadi keadaan perang yang tidak terkendali.Dan itulah bagian yang benar-benar harus kita perhatikan," paparnya seperti yang dikutip Daily Mail.

Baca Juga: Xi Jinping rilis UU baru untuk melawan sanksi Donald Trump




TERBARU

[X]
×