kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Ingin gabung lagi ke dalam WHO, AS harus bayar Rp 2,8 triliun


Kamis, 18 Februari 2021 / 11:59 WIB
Ingin gabung lagi ke dalam WHO, AS harus bayar Rp 2,8 triliun
ILUSTRASI. Agar bisa masuk lagi ke Badan Kesehatan Dunia (WHO), Pemerintah AS harus membayar sekitar Rp 2,8 triliun pada akhir Februari. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Agar bisa masuk lagi ke Badan Kesehatan Dunia (WHO), Pemerintah AS harus membayar sekitar Rp 2,8 triliun pada akhir Februari. 

Melalui Menteri Luar Negeri Antony Blinken, jumlah itu merupakan komitmen AS yang selama ini menjadi donor terbesar. 

"(Kebijakan) ini adalah langkah penting memenuhi kewajiban kami sebagai anggota WHO," kata Blinken dalam pertemuan virtual Dewan Keamanan PBB. 

Selain itu, jumlah US$ 200 juta (Rp 2,8 triliun) untuk memastikan WHO dapat dukungan yang diperlukan memerangi pandemi virus corona. 

Blinken menekankan, Washington akan menjadi mitra penting dalam mengatasi tantangan dunia, di mana salah satunya adalah Covid-19. Menurutnya, kesempatan ini bisa dipakai dunia untuk lebih bersiap menghadapi potensi ancaman penyakit lain di masa depan. 

Baca Juga: WHO: Jumlah kasus mingguan virus corona turun hampir setengah, hanya dalam 5 minggu

Blinken melanjutkan, pihaknya juga akan memberi dukungan finansial bagi program Covax, atau distribusi vaksin ke negara miskin. 

Dilansir AFP Rabu (17/2/2021), dari Jenewa WHO menyambut baik rencana AS untuk menggabungkan diri di tengah wabah. Dalam pernyataan mereka, dana dari AS tersebut bakal membantu mereka dalam mencapai peningkatan kesehatan penduduk dunia di 2023. 

Baca Juga: WHO: Orang yang pernah terjangkit virus corona tetap harus dapat vaksin

Organisasi pimpinan Tedros Adhanom Ghebreyesus itu menyatakan, mereka bisa merespons kondisi darurat kesehatan di dunia, tak hanya virus corona.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×