kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Ingin mengunjungi Arab Saudi untuk Umrah? Berikut prosedur yang perlu diketahui


Jumat, 16 April 2021 / 14:01 WIB
Ingin mengunjungi Arab Saudi untuk Umrah? Berikut prosedur yang perlu diketahui
ILUSTRASI. Haji dan Umrah. REUTERS/Yasser Bakhsh


Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan tata cara bagi jamaah yang datang dari luar Kerajaan untuk mengikuti ritual tersebut. Jemaah harus pergi ke pusat perawatan di Makkah enam jam sebelum melakukan umrah untuk memeriksa status inokulasi sesuai dengan jenis vaksin yang disetujui.

Mereka akan diberikan gelang yang harus mereka kenakan. Mereka kemudian akan diarahkan ke pusat pertemuan Al-Shubaikha. Di sana, jamaah harus menunjukkan gelang mereka untuk memverifikasi data dan izinnya.

Kementerian mencatat perlunya para peziarah untuk mematuhi tanggal Umrah dan periode waktu yang dialokasikan untuk mereka. Kerajaan mulai menerima jemaah haji dari luar negeri pada pertengahan Maret, sesuai dengan persyaratan dan kontrol yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19).

Kementerian Haji dan Umrah sebelumnya telah mengkonfirmasi peluncuran dua versi terbaru dari aplikasi "Eatmarna" dan "Tawakkalna," bekerja sama dengan Otoritas Saudi untuk Data dan Kecerdasan Buatan.

Melalui aplikasi ini, warga Saudi dan ekspatriat dapat memesan Umrah dan izin kunjungan dan sholat di dalam Masjidil Haram selama bulan suci Ramadan, dengan izin yang hanya ditampilkan di aplikasi Tawakkalna. Kementerian Haji dan Umrah menekankan perlunya mematuhi tindakan pencegahan dan pencegahan, dan untuk mencadangkan izin melalui platform resmi yang disetujui.

Baca Juga: Raja Salman izinkan sholat tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Sementara itu, Arab Saudi melaporkan 10 kematian terkait COVID-19 lainnya pada hari Kamis. Korban meninggal sekarang mencapai 6.791. Kementerian Kesehatan melaporkan 985 kasus baru, yang berarti 402.142 orang telah tertular penyakit tersebut, 9.249 di antaranya masih aktif.

Dikatakan 463 kasus baru berada di Riyadh, 164 di Makkah, 140 di Provinsi Timur dan 30 di Madinah. Selain itu, 661 pasien sembuh dari penyakit tersebut, sehingga totalnya menjadi 386.102 pemulihan.
Arab Saudi sejauh ini telah melakukan lebih dari 16 juta tes PCR, dengan 45.843 dilakukan dalam 24 jam terakhir.

Klinik kesehatan Saudi yang didirikan oleh kementerian sebagai pusat pengujian atau pusat perawatan telah membantu ratusan ribu orang di seluruh Kerajaan sejak merebaknya pandemi virus corona.
Di antara pusat pengujian tersebut adalah pusat Taakad (pastikan) dan klinik Tetamman (yakinlah).

Pusat Taakad menyediakan pengujian COVID-19 bagi mereka yang tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan atau yakin mereka telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi, sementara klinik Tetamman menawarkan perawatan dan saran untuk mereka yang memiliki gejala virus, seperti demam, kehilangan rasa dan bau dan kesulitan bernapas.

Warga Saudi dan ekspatriat di Kerajaan terus menerima suntikan vaksin virus korona, dengan 6.607.384 orang telah diinokulasi sejauh ini.

Selanjutnya: Dubes Arab Saudi untuk Indonesia: Insya Allah tetap ada pelaksanaan Haji 2021



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×