Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Rendahnya tingkat kesuburan penduduk kini mulai menjadi masalah serius di banyak negara. Berikut adalah daftar 15 negara dengan tingkat kesuburan paling rendah.
Menurunnya tingkat kesuburan akan memengaruhi jumlah angkatan kerja di setiap negara. Dalam beberapa kasus, jumlah penduduk di usia kerja yang menipis membuat sektor industri melemah.
Kebutuhan akan penduduk muda akan terus diupayakan pemerintah negara demi berjalannya pembangunan yang berkelanjutan.
Baca Juga: 10 Negara Ini Punya Angka Harapan Hidup Paling Tinggi
Sayangnya, tingkat kesuburan di dunia saat ini cenderung menurun. Menurut data Bank Dunia, tingkat kesuburan global adalah 2,3 anak per perempuan pada tahun 2022.
Angka itu kira-kira setengah dari angka pada tahun 1950 yang mencapai 4,7 anak per perempuan.
Negara-negara yang lebih maju secara ekonomi, seperti Australia, sebagian besar Eropa, dan Korea Selatan, cenderung memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah dibandingkan negara-negara yang kurang berkembang atau berpendapatan rendah.
Berikut adalah 15 negara dengan tingkat kesuburan paling rendah di dunia tahun 2024 menurut data Bank Dunia:
Baca Juga: Ini Dia 10 Negara Termiskin di Dunia Tahun 2024
Tonton: Daftar 10 Pemimpin Negara Tertua di Dunia yang Masih Aktif
- Taiwan - 1,09
- Korea Selatan - 1,11
- Singapura - 1,17
- Ukraina - 1,22
- Hong Kong - 1,23
- Makau - 1,23
- Italia - 1,24
- Puerto Riko - 1,25
- Moldova - 1,25
- Spanyol - 1,29
- Polandia - 1,31
- Montserrat - 1,32
- Mauritius - 1,35
- Bosnia & Herzegovina - 1,37
- British Virgin Islands - 1,37
Baca Juga: 10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah: Semua Ada di Afrika
Setidaknya ada tiga faktor yang dianggap jadi penyebab menurunnya tingkat kesuburan, yaitu rendahnya tingkat kematian pada anak, akses yang lebih mudah terhadap alat kontrasepsi, dan tingginya jumlah perempuan yang memilih fokus membangun karir ketimbang keluarga.
Bank Dunia menyampaikan bahwa tingkat penggantian populasi, yang merupakan tingkat kesuburan yang dibutuhkan untuk mempertahankan ukuran populasi suatu masyarakat, adalah 2,1 anak per wanita.
Meski menjadi masalah serius di banyak negara, rendahnya tingkat kelahiran juga bisa menjadi berkah bagi negara yang sudah mengalami kelebihan populasi seperti China dan India.