Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Serangan Israel ke wilayah Iran dapat mengubah dinamika secara radikal dan mengakibatkan tidak ada lagi yang tersisa dari "rezim Zionis".
Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi seperti dikutip kantor berita resmi IRNA pada Selasa (23/4/2024).
Melansir Reuters, Raisi memulai kunjungan tiga hari ke Pakistan pada hari Senin dan berjanji untuk meningkatkan perdagangan antara negara-negara tetangga hingga bernilai US$ 10 miliar per tahun.
Kedua negara Muslim yang bertetangga ini berupaya memperbaiki hubungan setelah terjadinya serangan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini.
Pada hari Jumat, ledakan terdengar di kota Isfahan di Iran yang menurut sumber merupakan serangan Israel. Namun Teheran mengecilkan insiden tersebut dan mengatakan pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan.
Iran meluncurkan rentetan rudal dan drone ke Israel pada 13 April sebagai pembalasan atas dugaan serangan mematikan Israel di kompleks kedutaan besarnya di Damaskus pada 1 April, namun hampir semuanya ditembak jatuh.
Baca Juga: Hizbullah Melancarkan Serangan ke Wilayah Terdalam Israel Sejak Perang Gaza
Mengutip BBC, Iran menyalahkan Israel karena dianggap sebagai pelanggaran kedaulatannya. Israel belum menyatakan pihaknya melakukan hal tersebut namun secara luas diasumsikan telah melakukan hal tersebut.
Tiga belas orang tewas, termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi - seorang komandan senior pasukan Quds, cabang elit Garda Republik (IRGC) Iran di luar negeri. Dia telah menjadi tokoh kunci dalam operasi Iran untuk mempersenjatai kelompok bersenjata Syiah Lebanon, Hizbullah.
Serangan di konsulat ini mengikuti pola serangan udara terhadap sasaran-sasaran Iran yang secara luas dikaitkan dengan Israel. Beberapa komandan senior IRGC telah tewas dalam serangan udara di Suriah dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Kepala Intelijen Militer Israel Mengundurkan Diri Karena Gagal Cegah Serangan Hamas
IRGC menyalurkan senjata dan peralatan, termasuk rudal presisi tinggi, melalui Suriah ke Hizbullah. Israel berusaha menghentikan pengiriman ini, serta berupaya mencegah Iran memperkuat kehadiran militernya di Suriah.
“Republik Islam Iran dengan terhormat akan terus mendukung perlawanan Palestina,” Raisi menambahkan dalam pidatonya di Lahore.