kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Inikah manuver Warren Buffett selanjutnya?


Selasa, 29 Januari 2013 / 20:06 WIB
Inikah manuver Warren Buffett selanjutnya?
ILUSTRASI. Pilihan harga motor bekas Honda BeAT varian ini terjangkau per September 2021. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/13/10/2014


Sumber: Reuters |

LONDON. Upaya Intercontinental Exchange Inc (ICE) menjual NYSE Euronext (NYX) mulai menemukan titik terang. Pasalnya, sudah ada beberapa peminat yang ingin membeli perusahaan bursa saham Eropa tersebut, salah satunya Warren Buffet.

Sebenarnya, sejak tahun lalu, tepatnya pada tanggal 28 November 2012, sudah ada satu perusahaan yang minat membeli NYX. Namun, saat itu nama perusahaannya masih dirahasiakan. Kala itu, penasihat keuangan NYX, Perella Weinberg Partners LP, hanya menyebutkan ada perusahaan A yang berani membeli NYX dengan banderol US$ 8,2 miliar.

Belakangan baru diketahui perusahaan A yang dimaksud adalah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc, yang tidak lain adalah perusahaan milik Warren Buffet. Berkshire sendiri memiliki aset US$ 242 miliar dan menguasai saham beberapa perusahaan mulai dari Goldman Sachs Group Inc hingga General Electric Co.

Kendati demikian, Jeff Sprecher, Board of Director ICE masih belum bisa memastikan siapa yang akan jadi pembeli utama. Menurutnya, pihaknya masih akan membuka peluang jika ada perusahaan lain yang ingin masuk.

"Kami telah menerima panggilan dari bursa lain," kata Sprecher. "Ini bukan urusan ICE untuk menjual. Kami hanya memiliki kesepakatan untuk membelinya. Tapi itu membutuhkan persetujuan dari pemegang saham," imbuhnya.

Sebelumnya, sumber Reuters mengungkapkan, penjualan NYX masih menunggu harga yang tepat. Rencananya, unit NYX di Paris, Armsterdam, Brussels dan Lisbon juga masuk ke dalam daftar penjualan.

Tapi, tampaknya Sprecher mengingkari langkah tersebut. Dirinya justru kembali akan mengubah NYX menjadi entitas yang lebih independen.

Aksi banting setir ala Sprecher tersebut cukup beralasan. Dengan melakukan spin off NYX, maka akan membuat bursa tersebut lebih independen. Nantinya, hal tersebut mampu meyakinkan regulator Eropa jika kesepakatan tersebut tidak mempengaruhi minat pasar Eropa.

"Saya tidak berpikir ICE atau saya sebagai orang Amerika harus menentukan siapa mitra yang terbaik," ucap Sprecher. "NYX akan lebih baik jika diberikan penilaian yang lebih independen dan biarkan regulator Eropa yang memutuskan karena hanya mereka yang tahu dengan baik seperti apa pasar Eropa itu," jelasnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×