Sumber: WSJ, Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Sampai saat ini, sudah empat bank di Amerika Serikat (AS) yang merilis laporan keuangan. Setelah Wells Fargo & Co merilis laporan keuangan awal Juli lalu, tiga bank lain menyusul yaitu Citigroup Inc, Goldman Sachs dan JPMorgan Chase & Co.
Citigroup yang terkena denda penjualan subprime mortgage, membukukan laba bersih US$ 181 juta di akhir kuartal II-2014. Laba bank ini menyusut 96% dibanding laba yang diperoleh setahun sebelumnya yaitu US$ 4,18 miliar.
Laba Citi nyaris habis setelah merogoh kantong US$ 3,7 miliar untuk membayar sebagian denda subprime mortgage. Citi sebelumnya sepakat membayar denda sebesr US$ 7 miliar pada regulator keuangan AS dan untuk pemulihan konsumen.
Di luar denda itu, kinerja Citi tak begitu kinclong. Pendapatan turun 3% year on year menjadi US$ 19,4 miliar. Rinciannya, pendapatan dari divisi Fixed-income turun 12% menjadi US$ 3 miliar, dan perdagangan saham jatuh 26% menjadi US$ 659 juta. Sedangkan pendapatan investment banking naik 16% menjadi US$ 1,34 miliar.
Senada, JPMorgan juga membukukan penurunan laba di kuartal II, dipicu lesunya pendapatan perdagangan. Bank ini mencatat laba bersih US$ 6 miliar atau US$ 1,46 per saham, lebih rendah 7,7% dibanding laba setahun sebelumnya US$ 6,5 miliar atau US$ 1,6 per saham.
Pendapatan JPMorgan juga turun 3% menjadi US$ 24,45 miliar. Divisi yang menyumbang pendapatan terbesar, fixed income dan perdagangan saham turun 14% menjadi US$ 4,65 miliar.
Goldman Sachs menjadi bank yang mencatat kinerja oke. Labanya naik 5,5% menjadi US$ 2,04 miliar dan pendapatan tumbuh 6% menjadi US$ 9,13 miliar. Perusahaan masih membukukan kenaikan pendapatan meski pemasukan di divisi fixed-income, currencies, and commodities (FICC) turun 10% year on year.
Bank yang pertama kali merilis laporan keuangan kuartal II di AS adalah Wells Fargo & Co yang labanya naik 3,8% menjadi US$ 5,73 miliar. Pendapatan bank yang fokus bisnisnya di kredit pemilikan rumah (KPR) ini turun 1,5% ke US$ 21,1 miliar.