Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) terbesar di Amerika Serikat, Wells Fargo & Co. mengalami pelambatan pertumbuhan laba. Kenaikan bunga yang mulai menyusup ke KPR telah menahan masyarakat membeli rumah dan properti lainnya.
Laba bersih Wells Fargo naik menjadi US$ 5,73 miliar atau US$ 1,01 per saham di akhir kuartal II tahun ini. Keuntungan bank asal San Francisco ini hanya naik 3,8% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 5,52 miliar.
Sedangkan pendapatan Wells Fargo turun 1,5% ke US$ 21,1 miliar dibanding periode setahun sebelumnya.
Bandingkan dengan kinerja bank ini di kuartal I lalu. Wells Fargo mencatat kenaikan laba 14% year on year menjadi US$ 5,9 miliar di akhir Maret 2014.
Andai mengandalkan bisnis KPR semata, untung Wells Fargo tak akan sebesar ini. "Hasil kami yang kuat ini di kuartal kedua memperlihatkan manfaat diversifikasi model bisnis," kata John Stumpf, CEO Wells Fargo.
Belakangan, Wells Fargo memperbesar bisnis kartu kredit, kredit kendaraan bermotor, investment banking dan wealth management untuk meningkatkan performa bank keseluruhan.
Saham Wells Fargo turun 0,7% ke US$ 51,45 pada perdagangan pukul 8.40 pagi di bursa New York. Sepanjang tahun ini, Wells Fargo menguat 14%, melampaui indeks perbankan KBW Bank Index yang naik 2,3%.
Bank Amerika lainnya segera merilis laporan keuangan juga. JPMorgan Chase & Co diperkirakan merilis laporan keuangan pada 15 Juli. Bank of America Corp dan Citigroup juga diharapkan segera menyusul mempublikasikan buku untuk kuartal II.