Reporter: Dyah Megasari, Reuters, La Repubblica |
ROMA. Italia akhirnya memiliki Perdana Menteri baru yaitu Mario Monti setelah Silvio Berlusconi menyerahkan tahta politik yang digenggamnya selama 17 tahun. Monti menghadapi banyak tanggungjawab di antaranya menjamin penghematan negara berjalan mulus agar tidak bangkrut.
Ekonomi Italia yang empat kali lebih besar dari ekonomi Yunani memang harus segera diselamatkan. Monti adalah seorang ekonom kawakan diyakini bisa membawa Italia keluar dari gerbang resesi.
Berikut ini profil singkat pria kelahiran Varese, Lombardy 19 Maret 1943. Tak hanya memiliki karier ekonomi yang cemerlang, ia juga seorang politikus. Pada periode 1995-1999, Monti bergabung dan menempati posisi penting di European Central Bank (ECB).
Ia menjabat sebagai Komisioner bidang internal market, jasa, bea cukai dan perpajakan. Ia juga aktif di bidang pendidikan karena menjadi rektor sekaligus presiden di Bocconi University, tempat ia mengenyam pendidikan ekonomi manajemen.
Pada 2007, Monti menjadi salah satu pendukung di forum sipil pertama Eropa yaitu Généraux Etats de l'Europe, diprakarsai oleh Eropa think tank EuropaNova dan Gerakan Eropa.
Pada Desember 2009, ia menjadi anggota kelompok refleksi masa depan Eropa, yang diketuai oleh mantan Perdana Menteri Spanyol Felipe Gonzalez. Dalam forum ini, ia menggagas pemerintahan ekonomi dan dana moneter Eropa.
Kemudian pada 2010, Monti diminta oleh Komisi Presiden Manuel Barroso untuk membuat laporan tentang masa depan pasar tunggal dan mengusulkan langkah-langkah lebih lanjut terhadap penyelesaian gagasan pasar tunggal Uni Eropa.