Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Di banyak negara maju, bahkan berkembang, yang pemerintahnya bekerja dengan baik, program makan siang gratis di sekolah sudah menjadi kewajiban. Tidak sekadar gratis, pihak sekolah pun memastikan bahwa setiap anak mendapatkan nutrisi yang baik.
Pemberian makan siang di sekolah membuat asupan gizi dan nutrisi anak-anak menjadi lebih terkontrol. Pemerintah dan sekolah selalu mengukur kandungan nutrisi yang sesuai dengan anak-anak yang mengonsumsi.
Berikut ini adalah beberapa negara di dunia yang sudah menjalankan program makan siang bergizi di sekolah dengan sangat baik.
Baca Juga: 10 Negara dengan PDB Terbesar di Dunia Tahun 2025
Jepang
Jepang jelas menjadi nama teratas jika bicara mengenai makan siang di sekolah. Makanan sekolah di Jepang yang sehat untuk anak-anak dan menggunakan nasi, ikan, dan sayuran sebagai bahan utamanya.
Menariknya lagi, bahan makanan yang digunakan umumnya ditanam secara lokal, hampir tidak pernah dibekukan, dan setara untuk semua siswa, kecuali bagi mereka yang memiliki pantangan.
Program ini jelas tidak gratis, namun tetap sangat terjangkau. Mengutip World Population Review, para orang tua diminta membayar sekitar 250 sampai 300 yen (Rp 28,6 - 34,3 ribu) per bulannya.
Malaysia
Meski masih berstatus sebagai negara berkembang, pemerintah Malaysia yang sangat kompeten juga berhasil menyajikan program makan siang di sekolah dengan baik.
Sebagian besar sekolah memang menyediakan kantin untuk siswa membeli makanan, namun siswa yang kurang mampu dapat mendaftar untuk program makanan gratis. Dalam beberapa kasus, program ini disponsori oleh asosiasi orang tua-guru sekolah atau oleh Kementerian Pendidikan.
Siswa kurang mampu juga bisa mendaftar untuk Program Susu Sekolah, yang didanai oleh perusahaan susu dan organisasi non-pemerintah.
Baca Juga: 10 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar di Dunia Tahun 2025
Singapura
Tak jauh dari Malaysia, pemerintah Singapura juga memberikan dorongan kepada sekolah untuk menyediakan makanan sehat.
Badan Promosi Kesehatan Singapura meluncurkan Program Makan Sehat di Sekolah, yang memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah yang menyediakan makanan sehat.
Untuk menerima penghargaan tersebut, sekolah harus mengurangi kandungan gula dalam minuman dan makanan penutup, menyediakan lebih sedikit makanan yang digoreng dan berlemak, serta menyertakan dua porsi sayuran hijau dalam makanan mereka.
Korea Selatan
Mirip dengan Jepang, makan siang di sekolahan Korea Selatan juga telah disiapkan dengan baik. Komposisi standarnya berisi daging, pati, dan sayuran dalam porsi yang tepat. Sebagian besar makanan terdiri dari nasi.
Sup, kimchi, sayuran, dan daging babi panggang dalam jumlah yang lebih sedikit membantu melengkapi makanan yang seimbang sempurna.
Baca Juga: 10 Negara dengan Upah Rata-Rata Tertinggi di Dunia
Amerika Serikat
Amerika Serikat jelas sangat memperhatikan program makan siang bergizi di sekolah. Melalui National School Lunch Program, negara ini memberikan bantuan gizi yang beroperasi di lebih dari 101.000 sekolah negeri, sekolah swasta nirlaba, dan lembaga perawatan residensial.
Program ini diatur dan dikelola di tingkat federal oleh Layanan Pangan dan Gizi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).
Program tersebut menyediakan "makanan bergizi seimbang" dengan biaya rendah atau gratis bagi lebih dari 31 juta anak setiap hari sekolah.
Inggris
Di Inggris, standar makanan untuk konsumsi anak sekolah telah diatur dalam undang-undang sejak tahun 2014. Di antaranya mencakup protein hewani berkualitas tinggi, sumber karbohidrat (roti, sereal, atau kentang), minimal satu porsi sayur atau salad setiap hari, minimal 3 buah berbeda, dan 3 sayuran berbeda setiap minggu, hingga membatasi jumlah gula atau madu tambahan dalam minuman lain hingga 5%.
Pemerintah juga memastikan sekolah untuk melarang minuman yang mengandung gula tambahan, keripik, coklat atau permen dalam makanan sekolah atau mesin penjual otomatis.
Baca Juga: 5 Alasan Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia
Finlandia
Finlandia, yang merupakan negara paling bahagia di dunia, juga menerapkan program makan siang di sekolah dengan gratis.
Pemerintah memastikan bahwa makan siang memenuhi standar gizi yang tinggi. Biasanya, terdapat banyak sayuran, seperti lobak dan bit, untuk menyeimbangkan beberapa pati dan biji-bijian.
Komposisi makanan yang umum biasanya berupa crepe yang diberi selai manis, protein ham asap atau hernekeitto (sup kacang polong kering), serta beberapa roti renyah disajikan di samping untuk menyeimbangkan makanan.
Prancis
Pemerintah Prancis memulai program pengawasan kualitas makan siang di sekolah sejak taun 1970-an. Pada tahun 1971, pemerintah Prancis yang sangat cerdas berhasil menetapkan pedoman gizi untuk makanan sekolah.
Berdasarkan pedoman itu, makanan harus mengandung sayuran mentah, seperti salad dan buah-buahan, protein dalam bentuk susu atau produk susu lainnya, sayuran yang dimasak dua kali seminggu, dan karbohidrat pada hari-hari lainnya.
Pedoman rekomendasi makanan tahun 2001, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa makan siang di sekolah harus sehat dan seimbang. Menu bervariasi setiap hari dan diumumkan kepada orang tua.
Baca Juga: Daftar 10 Kota dengan Kuliner Terbaik di Dunia, Jakarta Termasuk
India
Di India, makan siang disediakan gratis di sekolah-sekolah negeri. Melalui program bernama POSHAN (Partnerships and Opportunities to Strengthen and Harmonize Actions for Nutrition in India), makanan sekolah yang dirancang untuk meningkatkan status gizi anak-anak usia sekolah di seluruh negeri.
Program tersebut menyediakan makan siang gratis pada hari kerja untuk anak-anak di sekolah dasar dan sekolah dasar atas yang dikelola pemerintah, Anganwadi, Madrasah, dan Maktab yang dibantu pemerintah.
Makan siang pada sore hari biasanya berisi sereal yang tersedia di daerah setempat, dibuat dengan cara yang sesuai dengan adat istiadat setempat. Setiap anak menerima susu dan sup atau sayuran yang dimasak sebagai kari. Nasi dan biji-bijian lain yang disajikan selama makan siang diperkaya dengan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan folat.
Tonton: 24.036 Orang Kehilangan Pekerjaan hingga April 2025