kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPO Semarak, Bank Investasi di India Catat Rekor Pendapatan dari Fee IPO


Selasa, 28 Desember 2021 / 15:44 WIB
IPO Semarak, Bank Investasi di India Catat Rekor Pendapatan dari Fee IPO
ILUSTRASI. Bankir investasi India ketiban cuan besar dari biaya penawaran umum perdana (IPO)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Bankir investasi India ketiban cuan besar dari biaya penawaran umum perdana (IPO) lokal yang telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2021. Adapun, biaya IPO yang dikumpulkan bisa mencapai Rs 26 miliar atau setara US$ 347 juta.

Sekadar informasi, biaya yang diperoleh oleh bank-bank yang mengarahkan penjualan saham perdana tersebut, naik lebih dari empat kali lipat rekor sebelumnya pada tahun 2017. Mengingat, tahun ini ada sekitar  110 perusahaan mulai dari pedagang grosir online hingga pengiriman makanan dan startup kecantikan mencatatkan saham di bursa Mumbai dan mengumpulkan hampir US$ 18 miliar.

“Ini adalah tahun yang luar biasa sibuk, sesuatu yang belum pernah saya lihat dalam 30 tahun karir saya,” kata Jayasankar Venkataraman, kepala pasar modal ekuitas di Kotak Mahindra Capital Co. di Mumbai seperti dikutip dari The Economic Times, Selasa (28/12).

Baca Juga: Jika Aturan Baru Terbit, Pencatatan Saham Perusahaan China Bakal Semarak Lagi

Lonjakan IPO datang di tengah reli indeks saham lokal yang mencapai rekor pada bulan Oktober 2021. 

Venkataraman melihat, jumlah penggalangan dana di 2022 akan sama atau lebih sedikit.  Risiko seperti penyebaran varian omicron dari virus corona, kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi sentimen di pasar.

Berdasarkan catatan, ada banyak lagi penjualan saham yang direncanakan dilakukan tahun depan di India selain mega listing yang direncanakan Life Insurance Corp, yang dapat mengumpulkan setidaknya Rs 400 miliar setara US$ 5,3 miliar.

Bank terbesar di negara itu, Bank Negara India dapat menghasilkan sekitar US$ 1 miliar dengan menjual saham di perusahaan reksa dana melalui IPO. Ada juga, More Retail Pvt., rantai grosir yang didukung oleh Amazon.com Inc., sedang melakukan penawaran perdana sebanyak US$ 500 juta.

Perusahaan e-commerce dan unit Walmart Inc., Flipkart Online Services Pvt., dan startup pendidikan digital Byju's Pte. juga mempersiapkan penjualan saham perdana.

Baca Juga: Cetak Rekor Tertinggi di 2021, IPO di Asia Diperkirakan Tak Lagi Ramai di Tahun Depan




TERBARU

[X]
×