Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Boleh jadi, Amerika Serikat (AS) bakal makin gondok dengan Iran. Sebab, Iran ternyata bersiap membangun kapal selam dengan sistem tenaga nuklir.
Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Muda Hossein Khanzadi mengatakan membangun kapal selam yang dilengkapi dengan sistem tenaga nuklir sudah ada dalam agenda negara.
"Ini semacam kelalaian jika Republik Islam tidak berpikir tentang menggunakan propulsi (sistem) nuklir di kapal selam. Pengembangan propulsi kapal selam ada dalam agenda dari Angkatan Laut,” kata Khanzadi seperti dikutip dari kantor berita Iran, FarsNews Agency (FNA), Kamis (16/4).
Baca Juga: Angkatan Laut AS rilis video kapal perang Iran dekati kapal perang AS di Laut Arab
Menurut dia, sikap Republik Islam Iran terhadap energi nuklir sudah jelas dan Pemimpin Revolusi Islam telah berkali-kali menyoroti bahwa penggunaan nuklir sifatnya untuk perdamaian.
“Tidak ada pakta internasional yang melarang penggunaan energi nuklir damai. Tetapi perdamaian yang kita bicarakan tidak menemukan arti tanpa mempertahankan kesiapan pertahanan,” kata Khanzadi.
Ketika tidak ada pencegahan dan kesiapan untuk pertahanan, tidak ada perdamaian dan stabilitas yang akan dibangun. "Sehingga Angkatan Bersenjata hadir untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan," tambahnya.
Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Ali Akbar Salehi tahun lalu mengumumkan, Iran telah membuat kemajuan yang baik dalam pembuatan sistem tenaga nuklir yang digunakan di kapal dan kapal selam.
"Kami telah mengambil langkah panjang di bidang propulsi nuklir. Tetapi kami menyatakannya ketika kami yakin (penyelesaiannya)," kata Salehi dalam sebuah wawancara dengan TV pemerintah.
Dia sendiri terkejut dengan kemajuan yang dibuat para ahli Iran dalam pengembangan sistem tenaga nuklir. "Saat ini, kami tidak bermaksud untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang sistem tenaga nuklir secara penuh, tetapi kami bekerja di bidang ini dengan kecepatan tinggi, dengan bantuan Tuhan," ujarnya.
Baca Juga: Penutupan diperlonggar, Iran catat kematian rekor akibat corona sebanyak 4.585 kasus