kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iran sita kapal tanker Korea Selatan, Seoul kirim kapal perang


Senin, 04 Januari 2021 / 21:46 WIB
Iran sita kapal tanker Korea Selatan, Seoul kirim kapal perang
ILUSTRASI. Korea Selatan mengirim kapal perang dari Cheonghae Unit ke perairan tempat Iran menyita kapal tanker berbendera negeri ginseng.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan mengirim kapal perang dari Cheonghae Unit, satuan anti-pembajakan Angkatan Laut Korea yang ditempatkan di Selat Hormuz, ke perairan tempat Iran menyita kapal tanker berbendera negeri ginseng.      

"Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Korea Selatan di Iran memastikan, semua awak (kapal tanker) aman, dan meminta pembebasan lebih awal kapal tersebut," kata Kementerian Luar Negeri Korea dalam pernyataan Senin (4/1), seperti dikutip Yonhap.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan, akan menangani penyitaan kapal tanker oleh Iran tersebut bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perikanan serta Angkatan Laut multinasional yang beroperasi di perairan terdekat.

Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, kapal tanker MT Hankuk Chemi, yang sedang melakukan perjalanan di perairan dekat Oman, bergerak menuju perairan Iran atas permintaan otoritas Iran.

Baca Juga: Dituding cemari perairan, Iran sita kapal tanker Korea Selatan

DM Shipping, operator Hankuk Chemi, membantah kapal tanker yang disita oleh Iran pada Senin (4/1) tersebut mencemari perairan di Teluk Persia.

Seorang pejabat DM Shipping, yang berbasis di Busan, mengatakan, pihak berwenang Iran menghubungi MT Hankuk Chemi saat berlayar di laut lepas dan tidak ada pencemaran.

Personel Angkatan Laut Garda Revolusi Iran naik ke MT Hankuk Chemi sekitar pukul 16.30 waktu setempat dan menuntut pemeriksaan kapal di perairan Iran, menurut pejabat DM Shipping.

“(Kapten kapal) menanyakan kenapa kami harus pergi dan diperiksa (di perairan Iran), dan tidak mendapat jawaban,” ujarnya kepada Yonhap.

Selanjutnya: Meski langgar perjanjian, Iran lanjutkan pengayaan 20% uranium




TERBARU

[X]
×