kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Italia Menjanjikan Bantuan Tambahan Sebesar 35 Juta Euro untuk Palestina


Sabtu, 25 Mei 2024 / 15:31 WIB
Italia Menjanjikan Bantuan Tambahan Sebesar 35 Juta Euro untuk Palestina
ILUSTRASI. Truk bantuan tiba di fasilitas penyimpanan PBB ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Jalur Gaza tengah 21 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia akan melanjutkan pendanaan untuk Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA sebagai bagian dari paket bantuan sebesar 35 juta euro (US$38 juta).

Komitmen tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani saat pertemuan di Roma dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada Sabtu (25/5).

Baca Juga: Dissenting Opinion Hakim Julia Sebutinde: Putusan Mahkamah Internasional Tidak Perlu

Tajani mengatakan, 5 juta euro akan digunakan untuk proyek-proyek UNRWA dan sisanya ditujukan untuk inisiatif “Makanan untuk Gaza”.

Italia adalah salah satu dari sejumlah negara yang memblokir bantuan untuk UNRWA menyusul tuduhan Israel. Beberapa staf badan tersebut disebut terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang Gaza.

“Italia telah memutuskan untuk melanjutkan pembiayaan proyek-proyek khusus yang ditujukan untuk membantu pengungsi Palestina tetapi hanya setelah pemeriksaan ketat yang menjamin bahwa tidak satu sen pun berisiko mendukung terorisme,” kata Tajani.

Baca Juga: Perintah Mahkamah Internasional Israel Harus Hentikan Serangan Militer di Rafah

UNRWA mempekerjakan 13.000 orang di Gaza, mengelola sekolah-sekolah di daerah kantong tersebut, klinik kesehatan primer dan layanan sosial lainnya, serta mendistribusikan bantuan kemanusiaan.

Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa negara telah kembali mendanai badan tersebut.

Jerman mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan melanjutkan kerja sama dengan UNRWA menyusul laporan yang dipimpin oleh mantan menteri luar negeri Prancis Catherine Colonna mengenai prosedur UNRWA untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip netralitas.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×