Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan pangan asal Singapura, Japfa Ltd menjual 25% saham peternakan sapi perah di China kepada perusahaan Jepang, Meiji Co Ltd. Nilai transaksi jual beli tersebut sebesar US$ 254,4 juta seperti dikutip Bussiness Times. Japfa Ltd adalah induk usaha dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Selain itu, anak usaha Japfa akan memasok susu mentah kepada Meiji selama lima tahun dan kontraknya diperbarui setiap tahun.
Japfa mengatakan masih akan mempertahankan kepemilikannya sebanyak 75% pada anak usahanya yang bergerak di bidang bisnis peternakan sapi perah, AustAsia Investment ini. Japfa berharap transaksi ini untuk meningkatkan bisnis AustAsia menjadi produsen susu mentah terbesar di China.
Baca Juga: Tahun ini JPFA membidik ekspor produk perikanan senilai Rp 450 miliar
Hingga akhir tahun lalu, AustAsia memiliki sekitar 80.000 ekor sapi dari lima peternakan sapi perah modern di Dongying dan Shandong, serta dua peternakan Chifeng di Mongolia Dalam.
Kontrak untuk memasok susu ke Meiji akan memberi AustAsia pendapatan yang stabil, karena menyediakan pasokan susu dalam jumlah tertentu ke Meiji dengan harga pasar. Japfa akan mendapatkan US$ 37 juta dari transaksi yang diajukan. Dana tersebut akan digunakan untuk membayar fasilitas term-loan US$ 253 juta.
Tan Yong Nang, CEO Japfa mengatakan, selama bertahun-tahun anak usaha Japfa telah memasok susu mentah ke Meiji dan memang telah mendekati Japfa ekspansi bisnis di China. "Minat mereka dalam memegang saham yang signifikan dalam bisnis susu kami bukti kualitas susu mentah kami, keandalan pasokan dan teknik manajemen pertanian kami yang canggih," tambah Tan seperti dikutip Bussines Times, Rabu (15/4).
Baca Juga: Japfa Comfeed kejar target ekspor produk olahan perikanan
Kesepakatan ini tunduk pada persetujuan pemegang saham Japfa pada rapat umum luar biasa, yang kemungkinan akan dilakukan setelah rapat umum tahunan perusahaan pada 25 Juni. Pasca transaksi, Japfa mengaku akan tetap memegang 75% saham di AustAsia, dan akan terus mengelola operasi pertanian AustAsia di China.
Dalam pengumumannya, Japfa juga menjelaskan, kegiatan operasional sehari-hari belum terkena dampak material oleh wabah Covid-19 karena kelompok bisnis ini menyediakan layanan penting dengan menyediakan makanan protein staples.
Namun, Tan mengatakan, wabah itu adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dampaknya tidak dapat diperkirakan dengan pasti. Karena itu, Japfa akan terus memantau situasi.