kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Jarang Terjadi, China Beri Pujian ke Filipina atas Larangan Operasi Judi Online


Jumat, 26 Juli 2024 / 09:55 WIB
Jarang Terjadi, China Beri Pujian ke Filipina atas Larangan Operasi Judi Online
ILUSTRASI. China secara tidak terduga memberikan pujian langka kepada pemerintahan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada hari Kamis (25/7/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Mereka dijanjikan akan diberi gaji tinggi, tetapi kemudian dipaksa bekerja dalam kondisi yang menyedihkan. Tak jarang mereka juga diancam dengan kekerasan jika mereka tidak mematuhi perintah atau mencoba melarikan diri.

"Dengan menyamar sebagai entitas yang sah, operasi mereka telah merambah ke area terlarang yang jauh dari perjudian seperti penipuan keuangan, pencucian uang, prostitusi, perdagangan manusia, penculikan, penyiksaan brutal, bahkan pembunuhan," kata Marcos dalam pidatonya. 

Marcos menambahkan, "Pelecehan dan ketidakhormatan yang parah terhadap sistem hukum kita harus dihentikan." 

Perintah penutupan Marcos mencakup perusahaan-perusahaan permainan judi online, yang telah memperoleh izin dari otoritas Filipina, dan perusahaan-perusahaan yang telah beroperasi secara rahasia. 

Perintah tersebut akan ditegakkan secara ketat meskipun skala tugasnya sangat besar, kata pejabat Filipina.

"Kebijakan mutlak presiden adalah tidak ada lagi POGO," kata Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin kepada The Associated Press bulan lalu.

Baca Juga: Taiwan Bersiap Hadapi Topan Gaemi, Pasar Keuangan Tutup dan Penerbangan Dibatalkan

Warga asing harus hengkang dalam 2 bulan

Sebelumnya Reuters memberitakan,  Filipina telah memerintahkan pekerja asing yang bekerja di perusahaan perjudian online lepas pantai untuk meninggalkan negara itu dalam waktu dua bulan.

Hal tersebut ditegaskan oleh biro imigrasi Filipina pada hari Rabu (24/7/2024).

Kepala imigrasi Filipina Norman Tansingco mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pekerja asing memiliki waktu 59 hari untuk meninggalkan negara itu. 

Sekitar 20.000 orang diperkirakan akan terkena dampak kebijakan tersebut, sebagian besar adalah warga negara China.

Dia menambahkan, pekerja asing yang tinggal di negara tersebut melebihi jangka waktu dua bulan akan dideportasi.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×